Artikel ini menjelaskan mengenai pengetahuan arkelogi yang dikenalkan oleh Michael Foucault’s sebagai cara untuk mengatasi masalah yang terjadi yang dikemukakan oleh Wayne Weigand “jaringan visi melalui sejarah dan bayangan yang berbintik-bintik” dalam disiplin ilmu informasi dan perpustakaan. Isi artikel ini adalah sebagai berikut ini:
(1)
Bagaimana pembentukan diskursif LIS itu sendiri merupakan masalah yang harus
dianalisis di samping analisis lainnya,
(2)
Bagaimana sifat ilmiah dalam formasi diskursif ini yang berpotensi pada
penelitian di LIS,
(3) Bagaimana pemahaman Wiegand dalam hal Foucault dapat membantu untuk menghasilkan diri refleksif dan kritis sikap baru di kalangan sarjana LIS untuk formasi diskursif mereka sendiri dan formasi diskursif lainnya.
Dimana Foucoult datang
berasal?
Bermula
dari analisis pemikiran foucoult pada diskursif diskursif yang dianalogikan
pada sistem klasifikasi yang ada di perpustakaan. Klasifikasi ilmu pengetahuan
arkeologi ditempatkan di tempat umum sehingga menunjukkan pekerjaan umum dengan
teori dan aplikasi yang ada pada ilmu umum. Foucoult berpendapat pada diksursif
hasil pemikirannya dengan meminjam pengetahuan umum arkeologi maka diskurif
yang ada berkaitan dengan aspek lainnya seperti bahasa, tulisan, budaya dan
gambaran cara lain dalam menciptakan fomrasi diskursif yang lebih fleksibel dan
sesuai dengan keadaan saat itu. Analisis formasi diksursf ini dilakukan dengan
cara terus menerus dan tanpa batas kesalahan yang ada, artinya dengan perbaikan
dan saling kritik diantara sesama tokoh maka akan menghasilkan formasi
diskursif yang lebih baik. Ide, konsep, teoritis dan pemikiran Foucoult
terorganisisr dengan baik dengan bukti yang kuat pada setiap berkas-berkas
pendukung pada pemikirannya. Menurut Foucoult pada arkeologi ilmu pengetahuan
adalah mencoba untuk menyebarkan dispersi yang tidak berhubungan dengan sumbu
mutlak referensi, kegiatan ini dengan cara tidak meninggalkan maksud dari
tujuan ilmu pengetahuan dari ranah pusatnya yaitu ilmu pengetahuan murni
tersebut pada ilmu arkeologi. Foucoult juga menyinggung mengenai struktur
kekuasan pada subjek identitas yang berkaitan dengan formasi diskursif
pemikirannya.
Konsep pernyataan
Foucoult
Bagaimana
cara kerja pemikiran konsep arkeologi Foucoult? Foucoult menggunakan pendekatan
domain sejarah dengan divisi-divisi yang ada seperti komunikasi dari beberapa
orang dalam grup yang menjelaskan pernyataan mengenai konsepsi dari mana
berasal dan mengelamai kerterkaitan satu sama lainnya. Filosofi pada pernyataan
ini berdasarkan dari pendekatan sejarah. Pendekatan yang dilakukan dengan cara
melihat hasi perkembangan kelilmuan yang dikembangkan oleh orang lain, seperti
open source. Ilmu yang dapat dikembangkan oleh setiap orang dengan kompeten
yang ada sehingga bermaksud mengembangkan keilmuan dengan cara mereka sendiri. Konsep
pernyataan Focoult ini jika dianalogikan pada perkembangan diskurisf ilmu LIS
maka dapat diandaikan seperti diskursif-diskursif profesi yang saling berkaitan
dengan lainnya. Ketika pada bidang perpustakaan maka sistem penempatan buku
dengan kode klasifikasi memainkan peranan penting, seperti pada saat ini dengan
kode penomoran buku umum pada kode 000 maka perlu pengkajian selanjutnya
mengapa demikian? Oleh karena itu perlu strategi pensilangan buku dengan maksud
tunjuk langsung seperti konsep pemikiran Focoult dengan pendekatan domain
sejarah. Sejarah yang umum masih abstrak dengan kebenaran yang belum pasti maka
perlu dilakukan pembuktian fakta terbalik atau fakta yang didatakan dari
berkas-berkas pendukung primer dan sekunder sehingga ketika perlu dilakukan
pengembangan keilmuan maka data fakta yang ada sudah ada dan bisa digunakan
secara langsung dengan maksud pernyataan ini dengan bebas digunakan dan disadur
oleh semua orang sehingga kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
Sejarah sebagai formasi
diskursif
Kata
Foucoult pada konsep ini adalah mengenai formasi diskursif yang dihubungkan
dengan sejarah. Formasi diskursif yang melihat pada berbagai aspek. Aspek yang
berkaitan dengan formasi tersebut. Untuk kategori sejarah adalah pada
bahan-bahan pustaka dan berkas yang ada. Seperti halnya arsip dari ilmu
pengetahuan yang sejatinya adalah hal utama dalam pengembangan formasi
diskursif sehingga mereka pustakawan yang memahami arti sejarah dari formasi
pustakawan maka dapat berkembang seperti sejarah yang mengalir. Minat utama
Foucoult pada ilmu pengetahuan arkeologi adalah pada pertanyaan mengenai
sejarah yang memberitahukan pada masa kini dari masa-masa lampau. Dokumen
tertulis sebagai alat utama dalam menguak sejarah pada ilmu pengetahuan
arkeologi menjadi bahan dasar utama ketika dokumen ini otentik. Otentikasi yang
kala itu sebagai pembenaran dan pembuktian dari suatu sejarah. Dokumen yang ada
dapat kiatakan sebagai dasar dari pengambilan pemikiran selanjutnya sehingga
dokumen yang telah lalu menjadi sejarah namun pada dokumen berikutnya adalah
pengembangan dari keadaan sekitar yang diintegrasikan dengan dokumen yang lalu
untuk menciptakan formasi dikursif yang lebih baik lagi. Ketika dokumen ini
diatur oleh pusatakawan pada rak-rak perpustakaan mereka maka dokumen ini tidak
hanya berdiri sendiri pada rak penempatannya namun saling berkaitan dengan
dokumen lainnya, dalam istilah kearsipan maka ada tunjuk silang yang berkaitan
dengan dokumen pendukungnya untuk mendukung suatu informasi. Pustakawan yang
terjebak dalam formasi dikursif adalah pustakawan yang hanya memahami
penempatan hanya pada satu saja sehingga keterkaitan antara teori, gagasan,
implementasi dan evaluasi sebuah penelitian sulit ditemukan. Pemikiran Foucoult
pada pembahasan ini adalah mengajarkan kita untuk tetap membuka ilmu pada
lainnya dengan analogikan pada ilmu pengetahuan arkeologi dengan sarana sejarah
sebagai pengantarnya sehingga mereka memperdayakan dokumen lalu sebagai bagian
untuk memperdayakan pengetahuan di masa depan.
Berbicara
mengenai sejarah dan LIS maka ada juga arkeologi sebagai dasar utama. Ketika
bahan sejarah yaitu dokumen-dokumen itu yang pada pemikiran Foucoult mengenai
struktur pada dokumen tersebut. Foucoult meyakini bahwa struktur dokumen sejarah
adalah penting daripada pemikiran sejarah saat ini yang hanya mengambil satu
kaitan saja tanpa melihat struktur yang ada yaitu pada pemahaman nilai-nilai
yang universal pada dokumen tersebut. Berkaitan dengan formasi diskursif maka
pemikiran Focoult ini benar jika diterapkan pada pemikiran formasi diskursif
LIS maka perlu dikaji ulang yang berkaitan dengan struktur dari konsep ilmu LIS
sehingga lebih bermanfaat dan bisa disinergikan dengan dokumen pendukung ilmu
LIS tersebut.
Kesimpulan: Wayne Wiegand
dan Arkeologi LIS
Pemikiran Foucoult pada dimensi sejarah yang menyasar pada perombakan atau ajakan untuk memecah formasi diskursfi yang sudah pada LIS. Pemahaman ini pada contoh di sejarah perpustakaan Amerika yang tidak hanya pada masa kini namun pad amasa lampua dengan mempeljari struktur pemikiran Focoult terkait dengan kesejarahan dengan bantuan dokumen-dokumen dan laporan yang ada. Belajar dari pemikiran yang berbeda pada sejarah, ketika dokumen pendukung yang berbeda pendapat namun pada kenyataanya yang otentik yang menang sehingga jika memfilosofikan sebuah sejarah pada dokumen masa lalu tanpa melihat visi misi ke depan maka akan sama saja. Filosofi dari bintik bintik pada cermin cembung dengan air yang ada maka seperti filosofi bahwa sejarah yang baik dan benar serta bermanfaat pada pengembangan keilmuan adalah dengan dokumen-dokumen dan laporan masa lalu dengan mempelajari struktur masa pendukung dokumen tersebut. Perpustakaan sebagai tempat pengembangan keilmuan LIS maka tidak hanya pada satu mata saja dalam mempelajari suatu ilmu namun dengan konsep sejarah maka LIS belajar dari dokumen pendukung ilmu LIS tersebut, misalkan pada ilmu sosial, ilmu sejarah, ilmu arsitektur, ilmu kedokteran dan ilmu lainnya yang berkaitan dengan LIS, baik itu penempatan koleksi pada rak dan pengembangan keilmuan terkini dengan bantuan teknologi informasi.
Tugas Kuliah