Preservasi arsip secara garis besar terdiri dari 3
kegiatan, yaitu:
1.
Pemeliharaan
arsip
Pemeliharaan arsip dilakukan dengan melakukan kegiatan
penyimpanan arsip sesuai dengan standar penyimpanan arsip, baik peralatan,
kondisi ruang penyimpanan, serta suhu dan kelembaban ruang penyimpanan.
2.
Restorasi arsip
Kegiatan perawatan dan perbaikan arsip yang mengalami
kerusakan sebagai akibat pemeliharaan
yang tidak baik, bencana, atau salah penggunaannya.
3.
Reproduksi arsip
Yang termasuk kegiatan reproduksi adalah fotocopy, pembuatan foto,
microfilm, compact disc/CD, video compact disc/VCD, digital video disc/DVD,
hasil scanning dan semua jenis kegiatan berkaitan dengan proses penggandaan
arsip. Reproduksi arsip bertujuan untuk melestarikan informasi yang terkandung
dalam suatu media arsip.
A.
TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP PRESERVASI
Tujuan preservasi adalah untuk melindungi fisik arsip
agar tahan lama, menghindarkan dari kerusakan sehingga kandungan informasinya
dapat terjaga selamanya.
Prinsip-prinsip preservasi terdiri dari:
1.
Dilaksanakan
dengan mempertahankan otensitas dan realibilitas arsip.
2. Dilaksanakan
sejak dinyatakan sebagai arsip permanen.
3. Penyimpanan arsip
memperhatikan jenis media rekamnya.
4. Penyimpanan arsip
dilaksanakan pada ruang simpan yang steril dengan suhu dan kelembaban udara
yang stabil.
5. Perawatan arsip
dilaksanakan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
B. SARANA DAN PRASARANA PRESERVASI
Untuk pencapaian tujuan preservasi perlu didukung oleh
sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana preservasi antara lain:
1.
Tersedianya
gedung dan ruang penyimpanan arsip yang representative.
2.
Tersedianya
pedoman dan standar preservasi.
3.
Tersedianya
laboratorium.
4. Tersedianya
peralatan dan alih media.
5. Tersedianya rak
arsip, lemari arsip, AC, Dehumidifier, Thermometer, Hygrometer,
Thermohygrometer, trolly, leafcaster, rewinder, video tape cleaner, film
cleaner, telecine, stein back, kamera microfilm, mesin prosesing, computer, dan
scanner, dan sebagainya.
6.
Tersedianya wadah
penyimpanan arsip (boks, can, dan amplop).
C. PROSES PRESERVASI ARSIP TEKSTUAL
Seperti yang telah dijabarkan di atas bahwa secara garis
besar preservasi dibagi menjadi 3 kegiatan yaitu pemeliharaan arsip, restorasi
arsip, dan reproduksi arsip. Maka proses preservasi arsip terdiri dari:
1.
Persiapan
Persiapan merupakan tahap awal yang dilakukan sebelum arsip statis hasil
akuisisi disimpan sebagai memori kolektif suatu lembaga kearsipan dan siap
dimanfaatkan oleh pengguna arsip. Persiapan memiliki beberapa tahap, yaitu:
a.
Penempatan arsip
hasil akuisisi pada ruang transit untuk diseleksi dan dibersihkan dari berbagai faktor perusak.
b.
Pemindahan arsip
ke ruang penyimpanan.
c.
Merawat atau
merestorasi arsip yang rusak.
2.
Pemeliharaan
Arsip Statis
Ada beberapa kegiatan dalam Pemeliharaan Arsip Statis, yaitu:
a. Menata arsip
sesuai dengan grup arsip. Pada arsip tekstual misalnya dengan pola klasifikasi.
b.
Menyimpan dan
menata arsip sesuai dengan format dan media arsip Dalam hal ini, arsip tekstual
jangan dicampur dengan arsip dengan media yang berbeda.
c.
Mengatur
kestabilan suhu dan kelembaban udara ruang penyimpanan arsip.
d.
Mengontrol
lingkungan dan fisik arsip secara regular.
e.
Menindaklanjuti
hasil temuan control terhadap lingkungan dan fisik arsip.
3.
Perawatan atau
Restorasi arsip
Kegiatan yang dilakukan dalam melakukan Perawatan atau restorasi arsip,
adalah:
a.
Mendaftarkan
arsip yang akan direstorasi.
b.
Mencatat jenis,
metode dan rangkaian tindakan perawatan yang pernah dilakukan terhadap arsip
yang bersangkutan.
c.
Melaksanakan
perawatan atau restorasi arsip.
d.
Pemeriksaan ulang
dan control restorasi, khususnya terhadap arsip media baru.
D. REPRODUKSI
Arsip tekstual yang bermedia kertas suatu saat tentu akan
mengalami kerusakan. Arsip penting dilihat tidak hanya dari segi fisiknya saja
tetapi nilai informasinya. Bagaimana apabila suatu arsip rusak dan nilai
informasinya menjadi hilang? Tentu akan menimbulkan kerugian yang sangat besar.
Untuk itu untuk melestarikan arsip agar tahan lama dan nilai informasinya tetap
ada adalah dengan cara reproduksi. Reproduksi arsip dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu mengkopi dan alih media. Mengkopi adalah kegiatan menggandakan
arsip dengan format hasil penggandaan yang sama dengan format aslinya.
Sedangkan alih media adalah kegiatan menggandakan arsip, tetapi format hasil
penggandaannya berbeda dengan format aslinya. Misalnya adalah format asli
kertas dialihmediakan ke bentuk microfilm atau digital.
Selain daripada itu, tujuan reproduksi adalah:
Ø Mengawetkan dan memaksimal gambar dan suara dalam keadaan
stabil untuk waktu yang lama.
Ø Menentukan keamanan dan melindungi dari kehilangan isi
informasi jika bahan aslinya hilang atau rusak.
Ø Menetapkan referensi dan duplikasi dalam membuat akses
pada isi arsip sehingga bahan aslinya tidak digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentari ya.....