Perilaku konsumen sangat kritis terhadap tindakan
memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi terlebih makanan tersebut
dihidangkan untuk khalayak orang banyak. Konsumen akan lebih mempunyai rasa
ingin tahu terkait pengelolaan catering, cara menghidangkan dan proses produksi
secara keseluruhan terkait juga dengan bagaimana catering tersebut di lakukan
pemasaran melalui manual dan elektronik. Konsumen di era teknologi ini banyak
sekali memanfaatkan komputer yang terkoneksi internet untuk memudahkan
pencarian hal-hal yang dibutuhkan. Hal tersebut juga bisa terkait produk
catering yang di jual melalui sistem penjualan online, namun sistem penjualan
manual juga bisa dilakukan dikarenakan konsumen catering ini bisa meliputi
seluruh lapisan masyarakat, seperti masyarakat level bawah, menengah dan atas. Masyarakat
level atas seringkali memanfaatkan teknologi informasi dalam memudahkan
kegiatan-kegiatannya, seperti penelusuran informasi di mesin pencari dan
penggunaan software untuk penunjang keperluan kegiatannya. Masyarakat level
menengah juga sering memanfaatkan teknologi yang diselingi dengan pemanfaatan
manual dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat level bawah memiliki gambaran
seringkali hanya menggunakan teknologi manual dalam kehidupan sehari-hari,
namun tidak dapat dipandang sebelah mata, masyarakat ini juga memanfaatkan
teknologi elektronik untuk penunjang kebutuhan sehari-hari. Dari ketiga
laipasan masyarakat tersebut mempunyai teknik-teknik sendiri dalam melakukan
strategi untuk melakukan penjualan jenis-jenis layanan catering ini. Layanan
yang dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat mernjadikan pemasaran
catering menjadi lebih mudah.
I. II. Hubungan Sistem
Penjualan Catering dengan Diagram Lancaster
Catering adalah usaha perdagangan jasa terkait
dengan penyedian makanan untuk masyarakat umum, dunia indutri, instansi dan
tempat lainnya yang membutuhkan usaha catering ini. Perkembangan teknologi saat
ini membantu pengelolaa catering dalam pemasaran. Namun terdapat beberapa
manfaat jika pemasaran catering disinergikan dengan diagram lancaster. Apa itu
Diagram Lancaster? Diagram Lancaster adalah diagram yang menunjukkan
bagaimana cara mengelola sebuah informasi yang dilakukan oleh penyedia informasi
kepada pengguna informasi, subjek informasi ini mulai dikelola dari informasi
tersebut dikumpulkan hingga informasi tersebut siap digunakan oleh para
pengguna informasi.
Hubungan sistem penjualan catering dengan diagram lancaster berada di
analisis sistem penjualan catering menurut diagram lancaster, berarti diagram
lancaster sebagai tolak ukur teori pengelolaan informasi untuk analisis sistem
penjualan. Analisis ini ditujukan agar informasi yang dijual kepada konsumen
catering tepat sasaran. Tepat sasaran ini terkait dengan sasaran segmen pasar konsumen
catering menurut level masyarakat atau menurut masyarakat konsumen catering.
Program peningkatan penjualan dapat dilakukan dengan analisis diagram
lancaster terhadap bagian-bagian promosi penjualan. Promosi penjualan dapat
dilakukan secara online dan manual, namun dalam pembahasan ini, program
penjualan dilakukan secara online karena pangsa pasar konsumen catering yang
lumayan cukup banyak. Program penjualan ini mengaplikasikan diagram lancaster
sebagai cara mempromosikan catering dengan teknik diagram lancaster itu
sendiri. Penganalisaan di setiap bagian catering yang dimulai dari population of document, selection and acquisition, conceptual analysis, description (abstracting and indexing). Translation
dari conceptual analysis ke document store/database of document. Dari translation
juga di rujuk ke index of document
dan bermuara ke katalog sebagai media hubung ke konsumen. Katalog ini
ditranslaton oleh konsumen dengan cara searching
subjek dengan meminta subjek pencarian lalau di analisis berdasarkan searchlist
atau media bantu di katalog.
II. III. Jenis-Jenis
Layanan Catering dan Produk Catering di Pamela Catering
Studi kasus dalam layanan ini berada
di Pamela Catering sebuah usaha jasa catering yang menerima berbagai macam
pesanan catering untuk berbagai acara anda di wilayah Bekasi dan sekitarnya.
Layanan catering ini mempunyai konsumen seperti masyarakat umum yang ingin
menggelar acara pernikahan, sunatan, syukuran, dll, lalu konsumen skala besar
seperti perusahaan, instansi pemerintah dan instansi swasta skala kecil. Setiap
kelompok konsumen dibedakan menjadi dua, konsumen skala besar dan skala kecil.
Namun dalam perkembangannya catering ini mencakup konsumen yang memesan
catering dengan skala besar karena dapat menurunkan biaya produksi dan
memaksimalkan sumber daya yang ada dalam perusahaan catering ini.
Jenis-jenis layanan catering yang terdapat di Pamela Catering adalah
1.
Catering untuk Karyawan (Rantangan atau Prasmanan),
2.
Catering Nasi Boks,
3.
Catering Pernikahan,
4.
Catering Sunatan,
5.
Catering Syukuran,
6.
Catering Nasi Tumpeng,
7.
Catering Pesta Ulang Tahun,
8.
Catering Akikahan.
Cara kemasan
atau produk kemasan yang dilakukan Pamela Catering adalah dengan prasmanan dan
rantangan atau ada cara lainnya yang diminta oleh konsumen. namun secara umum
cara prasmanan adalah cara yang banyak diminta oleh konsumen.
III. IV. Analisis
Sistem Penjualan pada Jenis-Jenis Layanan dan Produk Catering menurut
Diagram Lancaster (Studi Kasus di Pamela Catering)
Sistem
penjualan pada jenis-jenis layanan catering di Pamela Catering dilakukan secara
penjualan langsung dan penjualan tidak langsung. Penjualan langsung adalah
penjualan yang menyasar konsumen secara langsung seperti halnya penjualan
dilakukan ketika membuat workshop di suatu pagelaran acara. Konsumen dapat
langsung melihat katalog yang ada dan melihat proses pengolahan catering atau
sekedar mencicipi hasil masakan catering ini. Penjualan secara tidak langsung
adalah penjualan yang menyasar konsumen dengan media sebagai perantaranya baik
itu media tekstual atau media elektronik seperti halnya koran, majalah promosi,
iklan di tokobagus atau di kaskus dan promosi online di setiap media online
lainnya. Penjualan secara tidak langsung ini yang akan dianalisis dengan
diagram lancaster dikarenakan dapat dengan langsung menyasar ke masyarakat
konsumen berbagai level.
Analisis
Diagram Lancaster di lihat dari sudut pandang pengelola catering:
1. Population of Document
menjelaskan mengenai pengumpulan informasi yang ada di masyarakat oleh
pengelola. Informasi ini masih berupa acak dan belum dilakukan penyaringan
sesuai dengan tingkat survei kepuasan pelanggan. Survei dilakukan oleh
pengelola dimaksud agar informasi yang diterima sesuai dengan tahap proses yang
tepat dalam penjualan yang nantinya akan digunakan dalam tahapan berikutnya.
Informasi ini berupa informasi kebutuhan akan catering dari pelanggan. Informasi
ini juga berkaitan dengan musim catering untuk berbagai acara, seperti halnya
musin pernikahan, sunatan atau musim liburan sekolah yang setiap waktu itu
memiliki komposisi layanan tersendiri. Pengumpulan informasi dalam aplikasi di
catering dapat di buat hasil luarannya berupa data-data terkait layanan yang
telah dilakukan kepada konsumen dan data-data yang akan dilakukan kepada
konsumen. Pengumpulan data-data yang telah dikerjakan dimaksudkan agar
kesalahan proses atau kesalahan yang terjadi di masa lalau tidak terulang
kembali dan pengumpulan data-data untuk masa depan digunakan untuk meningkatkan
persaingan usaha antar sesama pengusaha catering. Pengumpulan dokumen yang baik
harus mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen terkait saat waktu melakukan
pengumpulan informasi. Mengapa terkait dengan waktu, dikarenakan informasi yang
mempunyai sifat dinamis membuat pengelola catering dapat memahami informasi
yang tepat sasaran untuk konsumennya. Informasi ini juga berharap sesuai dengan
jenis layanan dan jenis konsumen yang di sasar agar langkah selanjutnya tepat
sasaran dan tidak memboroskan proses yang dilakukan.
2.
Selection
and Aquisition adalah tahapan mengenai menyeleksi
informasi yang tepat guna bagi pengelola dan tepat sasaran bagi konsumen.
Setelah melewati tahapan pengumpulan informasi yang dilakukan maka tahapan
seleksi ini mengkonsepkan seleksi pada konsumen yang ingin ditargetkan dengan
varian catering yang akan diaplikasikan sesuai dengan tingkatan kebutuhan
catering di konsumen. Seleksi ini bertujuan untuk mengkerucutkan informasi
catering yang dibutuhkan oleh konsumen dan disesuaikan dengan jenis-jenis
layanan catering yang dibutuhkan. Informasi berupa layanan yang di seleksi
terkait juga kepada jenis-jenis catering yang di pesan. Layanan hasil seleksi
ini dilakukan pengakuisian oleh pengelola sebagai gambaran patokan tahapan
layanan berikutnya. Setelah dipatenkan sesuai dengan permintaan konsumen
layanan ini lalu di analisis untuk menjabarkan tentang produk catering yang
akan dikirimkan ke konsumen.
3.
Conceptual
Analysis adalah tahapan menganalisis jenis layanan dan produk
yang tepat untuk konsumen dengan cara mendeskripsikan informasi yang tertera di
jenis layanan dan produk catering tersebut.
a.
Description
jenis-jenis layanan dan produk berarti menjelaskan secara mendetail terkait
subjek informasi yang akan dideskripsikan. Cara melakukan deskripsi ini adalah
dengan membuat abstrak dari berbagai macam jenis layanan catering dan produknya
dan juga mengindeks jenis layanan catering dan produknya sesuai dengan skala
prioritas permintaan jenis layanan terbesar oleh konsumen. Berikut gambaran
deskripsi yang dilakukan di layanan catering dan produk catering:
1)
“Layanan catering untuk karyawan” adalah
layanan catering yang diperuntukkan bagi instansi swasta dan instansi negeri
dalam memenuhi kebutuhan catering untuk karyawan. Layanan ini dapat di kemas
dengan prasmanan, rantangan atau boks. Layanan catering ini bersifat rutin dan
di pesan dengan skala besar.
2)
“Layanan catering untuk pernikahan,
sunatan, syukuran, dll” adalah layanan catering diperuntukkan kepada masyarakat
umum yang menginginkan acaranya dengan catering sehingga dapat dengan praktis
pengelolaan acaranya. Jenis layanan juga menggabungkan dengan layanan event organizer (EO) seperti hal nya
mencakup pesewaan busana, videografer dan fotografer dan pesewaan tenda dan
kursi. Layanan catering ini bersifat sekali acara dan di pesan dengan skala
besar. Produk catering di layanan ini berupa catering prasmanan.
Setelah
dilakukan pendeskripsian informasi maka pengelola catering dapat membuat
abstrak yang berarti kata kunci informasi.
a)
Abstrak untuk deskripsi “Layanan
catering untuk karyawan di Daerah Bekasi” adalah Layanan Catering, Catering
untuk Karyawan. Catering di Daerah Industri Bekasi dan Catering Karyawan di
Daerah Bekasi.
b)
Abstrak untuk deskripsi “Layanan
catering untuk pernikahan, sunatan, syukuran, dll” adalah Layanan Catering, Catering
Nasi Boks, Catering Pernikahan, Catering Sunatan, Catering Syukuran, Catering
Nasi Tumpeng, Catering Pesta Ulang Tahun, Catering Akikahan dan Catering di
Daerah Bekasi.
Setelah
abstrak di buat oleh pengelola yang bertujuan untuk memberikan kata kunci
kepada konsumen, maka pihak pengelola membuat indeks yang digunakan untuk memudahkan
konsumen dalam membedakan antara catering yang ingin di pilih. Aplikasi indeks
sebagai berikut:
a)
Indeks untuk deskripsi “Layanan catering
untuk karyawan di Daerah Bekasi” adalah 100
Catering Rantangan :
110
Catering Prasmanan :
120
Catering Nasi Boks :
130
b)
Indeks untuk deskripsi “Layanan catering
untuk pernikahan, sunatan, syukuran, dll” adalah 200
Catering Pernikahan :
210
Catering Nasi Boks :
220
Catering Pernikahan : 230
Catering Sunatan : 240
Catering Syukuran : 250
Catering Nasi Tumpeng :
260
Catering Pesta Ulang
Tahun : 270
Catering Akikahan : 280
Dari
penjelasan mengenai deskripsi dapat di ambil manfaat bahwa deskripsi memudahkan
konsumen dalam mencari layanan catering yang diinginkan yang disesuaikan dengan
permintaan konsumen. Abstraksi dipergunakan sebagai kata kunci informasi dalam
pencarian yang dikonsepkan penomoran sebagai indeksnya.
4.
Translation
adalah
tahapan mengenai penerjemahkan konsep yang telah di buat oleh pengelola ke document store atau database of document dan berhubungan juga ke document of representation dan pengelola. Translation ini menjabarkan bahwa analisis konsep sudah sesuai
dengan pendeskripsian dan siap untuk dipublikasikan di bagian database of document atau document store.
5.
Document
Store/Database of Document adalah tempat database dari layanan
catering dan produk catering yang telah dilakukan pengolahan. Document store/database of document seperti hal nya website atau blog tempat
dilakukannya penjualan kepada konsumen. Seperti halnya blog Pamela Catering di
www.pamelacatering.blogspot.com yang bertujuan untuk memasarkan hasil produk
catering langsung ke berbagai varian konsumen. Database ini langsung berhubungan ke konsumen sesuai dengan arah
panah di diagram. Sistem pemasaran yang tepat guna menjadikan konsumen dapat
dengan mudah mengakses Pamela Catering. Sistem yang friendly membuat konsumen tidak kesulitan memahami database yang
ada. Dengan mengirim permintaan ke pengelola terkait layanan yang mana yang
diinginkan maka pengelola dapat memberi balasan sesuai dengan permintaan
konsumen.
6.
Document
of Representation dan Katalog adalah gambaran dokumen
yang sudah dilakukan pengolahan. Gambaran dokumen ini berupa katalog yang sudah
dilakukan pendeskripsian, abtraksi dan pengindeksan. Katalog yang friendly konsumen dilengkapi dengan
gambar contoh layanan catering dan produk catering. Katalog merupakan gambaran
akhir yang digunaka pengelola catering untuk memasarkan layanan catering dan
produk catering dari Pamela Catering.
7.
Vocabulary
adalah
kamus yang digunakan oleh pengelola dan konsumen dalam menemukan layanan
catering dan produk catering di internet. Search list menjadikan kamus yang
sering digunakan, dengan menuliskan kata kunci pada pencarian di search engine
terkait layanan dan produk catering maka akan muncul layanan catering dan
produk catering yang di cari oleh konsumen. Vocabulary ini juga menjadikan
penunjuk arah dalam penelusuran di internet.
Analisis
Diagram Lancaster di lihat dari sudut pandang konsumen catering:
1.
Population
of User adalah kumpulan konsumen yang sedang atau akan
mencari informasi terkait catering yang akan digunakan untuk acaranya. Katogeri
konsumen ini bisa dari masyarakat umum atau karyawan perusahaan yang ditugasi
dalam tanggung jawab catering. Konsumen dapat dengan mudah mengakses database
informasi layanan catering dan produk catering dengan bantuan search engine internet.
2.
Request
dilakukan
setelah pengguna menginginkan produk catering sesuai dengan permintaannya.
Permintaan order di dilakukan dengan mengirimkan email ke pengelola atau
memberikan permintaan melalui telepon ke pengelola. Permintaan ini menuju conceptual analysis konsumen sebagai
dampak permintaan informasi yang di cari.
3.
Conceptual
Analysis dan Translation digunakan sebagai penganalisan
konsep yang diinginkan oleh konsumen. Konsumen mencari di bagian translation dan menuju ke katalog yang
telah disediakan di database oleh
pihak catering. Translation tersebut
sebelumnya di cari dengan bantuan search list atau dapat ditujukan ke Indexs Document Representation.
4.
Index
Document Representation di dalam kasus ini adalah berupa
katalog seperti daftar menu dan harga catering yang dikirimkan kembali oleh
pengelola catering kepada konsumen lewat email resmi yang tercantum di database of document. Katalog yang
didalamnya berisikan daftar menu dan harga catering dan disetujui oleh konsumen
maka akan dilakukan proses produksi lebih lanjut terkait perencanaan catering
tersebut. Perjanjian kerjasama dilakukan antara pihak pengelola catering dan
konsumen catering agar keduabelah pihak sam-sam diuntungkan dari proses
kerjasama ini.
IV.
Kesimpulan
Analisis
sistem penjualan pada jenis-jenis layanan catering dan produk catering menurut
diagram lancaster dapat dilakukan dengan mudah dikarenakan diagram ini
diperuntukkan untuk mengelola informasi walaupun informasi yang dikelola bukan
informasi terkait dokumen namun secara analisis diagram dapat diaplikasikan
dengan tepat di sistem penjualan Pamela Catering. Analisis di diagram lancaster
ini terdapat juga bagian yang tidak dapat dianalisis secara maksimal, seperti
di bagian analysis conceptual pada
sisi konsumen catering terlalu dipaksakan dikarenakan konsumen melakuan simpel
dalam pencarian, seperti menegtikkan kata kunci di search engine lalu melihat katalog dan mengirim permintaan
penawaran catering. Akhir kata, diagram lancaster cocok diterapkan dalam studi
kasus ini. Kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui ketika sistem
penjualan berdasarkan diagram lancaster diterapkan di program penjualan
catering. Evaluasi dan perbaikan terus menerus diadakan untuk mencapai tujuan
dari Pamela Catering terkait dalam proses penjualan layanan catering dan prduk
catering.