INTERNET DAN BUDAYA VIRTUAL
FUNGSI DARI SOSIAL MEDIA SEBAGAI MEDIA UTAMA DALAM MEMUPUK
PERTEMANAN LAMA DAN PERTEMANAN JARAK JAUH
Internet dan Budaya Virtual
Fungsi Dari Sosial Media Sebagai Media Utama Dalam Memupuk
Pertemanan Lama dan Pertemanan Jarak Jauh
Indonesia dengan
jumlah penduduk yang cukup tinggi di dominasi oleh angka usia muda yang saat
ini tengah berhadapan dengan era zaman modernisasi yang sangat kompleks. Angka
usia muda tersebut dapat diinterpretasikan sebagai usia yang sedang
giat-giatnya mencari jati diri sebagai manusia seutuhnya serta proses transisi
dari masa pradewasa ke masa dewasa. Usia muda juga pasti beralih ke usia dewasa
dan berakhir ke usia tua sehingga banyak hal yang dapat dilakukan dan berguna
bagi kelompok usia tersebut di dalam dunia maya. Perilaku dan tindakan usia ini
seringkali diatur langsung oleh lingkungan sekitar yang mengakibatkan sikap dan
tindakan tidak mencerminkan jati diri aslinya. Pengaruh teknologi informasi
pada usia ini di zaman ini sangat berpengaruh sekali sehingga sebab akibat dari
perilaku usia ini adalah berkaitan erat dengan proses penggunaan media
komunikasi khususnya di internet dalam lingkungan sekitar masa usia muda.
Teknologi informasi
yang notabene hadir di zaman modern ini menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi sikap manusia dengan angka usia muda (dominan) yang menggunakannya
dalam mencari dan membuat informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi
dirinya. Informasi di dalam teknologi informasi tepatnya adalah informasi di
dunia maya / internet yang saat ini banyak tersebar berbagai informasi yang
valid dan nonvalid. Banyak pengguna yang mengakomodir informasi di internet
sebagai kebutuhan yang wajib di baca dan ditelusuri untuk interaksi sosial
dunia maya, misalkan di facebook dan twitter sebagai sosial media terpopuler
saat ini tanpa privasi yang mengatur membuat keberadaan jarak yang jauh bukan
menjadi kendala melainkan menjadi fungsi yang positif dalam memediakan
penggunanya terutama dalam hal ini yang aktif adalah pengguna di Indonesia
dengan masa usia muda.
Banyak pengertian
mengenai informasi, terutama informasi berkecepatan tinggi, salah satunya
adalah Information Superhaighway
(dalam Rahma, 2014: 60) yaitu infrastruktur telekomunikasi yang didasarkan pada
penggabungan teknologi yang terpisah-pisah, seperti telepon, faksimile,
komputer, komunikasi kabel, dan satelit. Alat-alat tersebut telah menciptakan
lalu lintas berkecepatan tinggi dan memicu munculnya dunia maya (cyberspace). Dunia maya sendiri yang di
dalamnya menggunakan informasi berkecepatan tinggi yang dimaksud adalah
konvergensi berbagai teknologi ke dalam teknologi informasi terpadu dan
timbulnya nilai-nilai penting seperti jasa yang padat pengetahuan secara
finansial telah menciptakan basis teknis dan ekonomis baru bagi kapitalisme
kontemporer. Dari informasi berkecepatan tinggi tersebut memunculkan berbagai sosial
media yang populer saat ini seperti facebook, twitter, line, whatsaap, skype
dan media sosial lainnya baik itu video
call atau hanya chatting saja.
Media sosial tersebut mempunyai banyak memberikan pengaruh dimulai dari
penyebaran informasi masa lampau, saat ini dan masa datang, kemudian
penjelajahan informasi yang diberdayagunakan bagi anggota grup serta pokok inti
adalah untuk menjalin silaturahmi dalam pertemanan lama dan pertemanan jarak
jauh. Fungsi-fungsi tersebut menambah atrkatif dalam menggunakan internet bagi
masa usia muda terlebih lagi jika mereka (usia muda) sudah beranjak ke dewasa,
banyak hal yang dicapai dan diperlukan untuk menambah informasi dalam menghadapi
tantangan global ini. Pemberdayaan sosial media jika mereka sudah dewasa
seringkali sebagai interaksi jarak jauh bagi teman lama yang bermukim di luar
negeri atau di daerah terpencil sehingga interaksi tanpa batas dan murah biaya
bermanfaat sekali agar sharing informasi
dari individu satu dengan individu yang lainnya tetap saling berhubungan.
Castell menjelaskan
secara lebih terperinci dari implikasi konvergensi masyarakat jejaring yaitu
diantaranya pada poin keenam, sebagai munculnya budaya virtualitas nyata. Dunia
media elektronik menjadi sebab utama terjadinya budaya ini dengan akibat
semakin maraknya media yang terkoneksi dan memudahkan komunikasi tanpa tatap
muka atau dengan jarak jauh menjadi hal mudah dan simpel untuk menggunakannya
seperti halnya skype. Poin ketujuh, yaitu di era masyarakat informasional,
pengungkapan komunikasi dalam ruang media yang fleksibel tidak hanya
berpengaruh pada budaya, tetapi memiliki dampak fundamental pada politik. Dari kedua
implikasi tersebut cocok bila dianalogikan sebagai media yang tapat waktu dan
tepat sasaran dalam komunikasi jarak jauh menggunakan sosial media. Pengimplemetasian
berikutnya adalah mengenai masyarakat informasional yang berkomunikasi di dunia
maya tidak hanya mempengaruhi budaya tetapi juga memepengaruhi banyak hal
diantaranya hal ekonomi dan hal politik yang berhubungan bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Usia muda saat ini yang bisa disebut dengan istilah net generation menjadi hal yang penting
dalam kesehariannya, terutama pasti bersentuhan dengan dunia maya, oleh karena
itu fungsi sosial media sebagai media utama dalam memupuk pertemanan baik itu
pertemanan lama dan pertemanan jarak jauh menjadi hal yang lumrah dan
memberikan kontribusi ke arah silaturahmi pertemanan dan sharing informasi.
Daftar Pustaka
Dhira, Eureka Lovily. 2012. Perilaku Sosial Online (Online Social Behaviour) Remaja pada Situs
Jejaring Sosial Facebook :
Menggunakan Pendekatan Darmaturgi Erving Goffman pada Remaja Anggota Grup KLOSS
di Facebook. Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya.
Feather, John. 2008. The
Information Society. London: Facet Publish.
Sugihartati, Rahma. 2014. Perkembangan Masyarakat Informasi & Teori Sosial Kontemporer. Jakarta:
Kencana.
Webster, Frank (Ed.) 2006.
The Information Society Reader.
New York: Routledge.