A.
Kebutuhan Informasi
Informasi merupakan suatu hal yang boleh dikatakan sangat
penting dan pokok bagi manusia. Informasi tersebut sangatlah berguna untuk
menunjang di dalam kehidupan manusia, baik itu untuk
membantu dalam setiap pekerjaan sehari-hari.
Apalagi mengingat bahwa diera sekarang ini dimana masyarakatnya telah
menjadi suatu masyarakat informasi (Information
Society)informasi
tersebut merupakan hal pokok dan mutlak dibutuhkan. Informasi-informasi
tersebut tentunya sangatlah luas dan tak terbatas di era sekarang ini, maka
tentunya setiap individu dapat bebas didalam mengaksesnya dan tergantung dari
kebutuhannya.
B.
Information Seeking Behavior
²Luasnya literatur tentang kebutuhan informasi dan perilaku pencarian
informasi dalam bidang ilmu
informasi telah dicatat pada
sejumlah kesempatan guna
memperluas ke beberapa ribu laporan
dan makalah jurnal.
Wilson
(1981)
mengemukakan bahwa information seeking
behavior merupakan bagaimana memahami orang mencari dan memanfaatkan
informasi, saluran yang mereka pakai untuk mendapatkan akses ke
informasi, dan faktor-faktor yang
menghambat atau mendorong penggunaan
informasi.
Gambar
1. Model Wilson, Perilaku Penemuan Informasi.[1]
Wilson 1981 menggambarkan tentang faktor- faktor yang mempengaruhi manusia dalam
proses penemuan informasi, di mana digambarkan dalam konteks kebutuhan informasi
yang dipengaruhi oleh:
1.
Penghambat
a.
Personal
Yang dimaksud faktor personal disini yaitu merupakan faktor
yang berasal dari dalam individu itu sendiri, disini sangatlah berkaitan dengan
apa yang disebut motif. Burnkrant 1976 dalam (Wilson 1997) mengemukakan konsep motif mungkin untuk pemakaian umum
dalam studi perilaku pencarian informasi karena, jika kita berasumsi bahwa,
untuk alasan apa pun, seseorang mengalami kebutuhan informasi, harus ada motif dan perilaku. Motif tersebut tentunya dapat
juga menjadi sebuah penghambat itu tergantung dari seberapa besar keinginan dan
motif dari individu tersebut untuk melakukan penemuan kembali informasi. Contoh: mahasiswa yang ogah/pasif dalam mencari
informasi yang dibutuhkan.
b.
Role- related (Pihak Terkait)
Disini merupakan penghambat dari semua yang ikut dalam
penemuan informasi. Contoh: mahasiswa fisip mencari informasi tentang beasiswa
kampus,namun tidak dapat informasi karena pengelola fisip tidak memberi
informasi tersebut.
c.
Environmental (Lingkungan)
Lingkungan merupakan faktor yang juga berpengaruh di
dalam pola perilaku penemuan kembali informasi. Lingkungan juga dapat menjadi
suatu penghambat didalam pola penemuan kembali informasi. Hal tersebut
dikarenakan seperti apakah dulu lingkungan kita mendukung ataukah tidak. Jika
masyarakat disekitar kita baik intern maupun ekstern mendukung maka tentunya
kita dapat dengan mudah dalam hal penemuan kembali namun begitu juga
sebaliknya. Contoh:Perpustakaan yang tidak up date dengan kebutuhan usernya.
2.
Konteks Kebutuhan Informasi (Context Of Information Needs)
a.
Environment
Sama hal nya dengan pada faktor penghambat seperti yang
telah di kemukakan di atas tadi, faktor lingkungan juga menjadi salah satu hal
yang mendasari dari dibutuhkannya suatu informasi. Lingkungan disini cakupannya sangatlah
luas, baik meliputi lingkungan internal individu maupun lingkugan eksternal individu. Lingkungan
internal merupakan lingkungan didalam individu tersebut seperti keluarga,
sedangkan lingkungan eksternal dapat berupa pergaulan individu diluar. Hal
tersebut tentunya sangatlah berpengaruh terhadap bagaimana pola penemuan
kembali informasinya. Tergantung sedang dalam konteks lingkungan mana kita
berada.Contoh:Masyarakat
dikalangan petani tentunya berbeda kebutuhan informasinya dengan masyarakat dikalangan pedagang
maupun industri.
b.
Peran Sosial (Social Role)
Disini peran sosial juga berpengaruh bagi kebutuhan akan
informasi,dengan keadaan sosial yang stagnan maka kebutuhan akan informasi juga
akan tersendat. Peran yang disandang adalah Mahasiswa, ketika menjadi mahasiswa maka
memiliki relasi-relasi dan relasi sosial mana?bagaimana?apa yang dilakukan.Bisa
dengan dosen, alumni atau kakak tingkat.Contoh:Ketika mahasiswa membutuhkan
informasi tentang lapangan pekerjaan, maka ia mencari informasi ke dosen,alumni
atau kakak tingkat.
c. Person
Berhubungan Psycological bersumber dengan orangnya ketika mencari kebutuhan
informasi yang dicari. Pada faktor personal
disini dibagi menjadi 3 faktor yaitu:
1)
Afektif
Afektif disini pada intinya adalah
kemampuan dan bakat dari dalam individu. McQuail 1972 dalam (Wilson 1997) menunjukkan empat kategori utama gratifikasi, yang jatuh terutama menjadi
apa yang kita sebut kebutuhan afektif, tetapi yang jelas, informasi mungkin
memiliki peran dalam menarik perhatian pada hal-hal yang akan menghasilkan
kepuasan :
a)
Diversion
b) Hubungan
Pribadi (Personal relationships)
c) Identitas
Pribadi (Personal identity)
Sebagai contoh disini yaitu
seperti pola penemuan kembali informasi dikalangan insinyur tentunya berbeda
dengan pola orang biasa. Sebagaimana yang diungkapkan Hertzum dan Mark (1999) dalam jurnal The
information-seeking practices of engineers: searching for documents as well as
for people mereka cenderung melakukan
penemuan kembali informasi melalui rekan-rekan dan laporan internal baik dari laporan
penelitian maupun jurnal ilmiah. Nah, jika pada faktanya seorang individu
misalkan kurang berkompeten tentunya dalam hal wawasan akan kemampuan information literate nya, maka secara
otomatis akan menjadi penghambat didalam melakukan suatu penemuan kembali
informasinya. Contoh: masyarakat yang latar belakang pendidikannya rendah mereka
cenderung akan mudah percaya pada apa yang mereka dengar tanpa melihat fakta
dan sumber kebenarannya informasi tersebut seperti mitos dan lain sebagainya.
2)
Kognitif
³Aspek Kognitif disini berhubungan dengan pikiran
yaitu pemahaman, pengetahuan dan penularan dari sumber-sumber Informasi.
Contoh: Mahasiswa IIP yang terjun
sebagai Pustakawan mengaplikasikan
ilmu yang
diperolehnya semasa diperkuliahan kepada masyarakat.
3)
Physiological/Fisiologis
Yaitu
Keterbatasan dalam pencarian informasi.
Contoh: Koleksi Perpustakaan yang kurang memadai dalam memenuhi
semua kebutuhan civitas akademika Unair.karena keterbatasan sumber informasi
tersebut maka mahasiswa mencari tambahan informasi ke sumber informasi lain.
_________________________________
³Sternberg,
Robert J. Psikologi Kognitif. Cet.4.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006
³Solso,
Robert L., Maclin, Otto H., Kimberly Maclin, M. Psikologi Kognitif. Cet.
8. Jakata : Erlangga, 2008
DAFTAR PUSTAKA
Case,
Donald O. __. Looking For Information: A
Survey Of Research on Information Seeking, Needs, and
Behavior.
Morten Hertzum, Morten & Mark Pejtersen,
Annelise. 1999. The Information-Seeking Practices Of Engineers: Searching For Documents As
Well As For People.Journal
Information Processing & Management. 36 (2000): 761-778
Wilson, T.D. 1997. Information
Behaviour:
An Interdisciplinary
Perspective. Journal Information Processing & Management. 33(4): 551-572.
Sternberg, Robert J. Psikologi Kognitif. Cet.4. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2006
Solso, Robert L., Maclin, Otto H.,
Kimberly Maclin, M. Psikologi Kognitif. Cet. 8. Jakata : Erlangga, 2008
[1] T.D.
Wilson, “Models in Information Behaviour Research”, dalam Journal of Documentation, vol.
55 (3) (London: Aslib, 1999), hlm. 252.
²Case, Donald O.
__. Looking For Information: A Survey Of
Research on Information Seeking,
Needs, and Behavior.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentari ya.....