Editing dan Pemberitaan
1. Pengertian Editing
1. Pengertian Editing
Kata
editing dalam bahasa Indonesia adalah serapan dari Ingris. Editing berasal dari
bahasa Latin, yaitu editus yang artinya ‘menyajikan kembali’. Editing dalam bahasa
indonesia bersinonim dengan kata editing.
Menurut
KBBI (2001), kata editor berasal dari kata edit. Dari kata edit muncul kata
mengedit (kata kerja) dan editor (kata benda/nomina). Kata editor bermakna
orang yang mengedit naskah tulisan atau karangan yang akan diterbitkan di
majalah, surat kabar, dan sebagainya; penyunting.
Editing dalam bahasa sehari-hari sering populer di
masyarakat dengan memahami sebagai kata bahasa inggris dengan arti edit,
memperbaiki sesuatu atau tulisan yang dikehendakinya. Seperti dalam kalimat
berikut “saya ingin mengedit gambar dengan corel
draw”. Kata edit seringkali mengartikan sebagai kata kerja. Kata ini yang
populernya dengan mengarah ke pekerjaan editan seharusnya bermakan sebagai
pengeditan atau penyuntingan bukan edit “kaprah sehari-hari”.
Siapa
itu editor? Editor adalah sebuatan bagi orang yang bisa dalam mengedit atau
melakukan edit. Editor banyak sasaran pekerjaannya, seperti editor buku, editor
film, editor lagu dan editor lainnya yang menyangkut sasaran untuk dilakukan
pengeditan.
Penjelasan
saya mengenai lingkup kerja seorang editor buku, yang ditekankan pada kunjungan
ini adalah mengenai pengeditan di percetakan dan pastinya percetakan itu
identik dengan buku, maka pembahasannya hanya untuk ruang lingkup buku,
seharusnya kata pengeditan itu umum. Jika sesorang sudah bisa melakukan
pengeditan di sasaran yang menjadi topik untuk dilakukan pengeditan maka orang
tersebut sudah bisa disebut sebagai editor.
Ketika
seseorang mendapatkan panggilan kerja menjadi editor buku, sebaiknya orang
tersebut sudah sedikit mengetahui lingkup kerja dan tanggung jawab yang harus
dilakukan oleh seorang editor buku. Ya, mereka harus mencari berbagai informasi
dari sumber mana pun tenang pekerjaan yang kelak dilakukannya itu. Artinya
seorang yang ingin benar-benar menjadi editor maka dia harus mengetahui
seluk-beluk mengenai wilayah bidang garapannya. Jika seseorang tersebut tidak
mengetahui maka keinginan menjadi editor dapat mengalami hambatan. Tanggung
jawab juga harus ditekankan karena seorang editor identik dengan time line pekerjaan yang padat dan dead line waktu selesainya lumayan
cepat, terkecuali beberapa buku yang mengatru didalamnya.
Lingkup
kerja dan tanggung jawab peekrjaan seorang editor buku memanglah tidaklah
seluas dan sebanyak yang dimiliki seorang gubernur, namun tetap saja yang
melakukannya itu harus memiliki minimal sedikit gambaran berkaitan dengan
bidang yang dilakukannya agar tidak terlalu kaget atau “blah–bloh” saat memulai pekerjaan di hari pertama editor
melakukannya. Pekerjaan yang identik dengan profesi tidak sealu memberikan
gambaran untuk mengusai banyak hala yang menyangkut di luar profesi tersebut
namun pekerjaan itu harus memiliki gambaran kecil dan acuan dasarnya juga
praktiknya dalam pekerjaan kenyataannya. Maka oleh karena itu, jika ingin
bekerja dalam profesi harus memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman
yang cukup dalam melakukan pekerjaan itu dikenyataan.
Kewajiban
seorang editor. Apa yang dimaksud? Ya pastinya adalah melakukan pekerjaan
pengeditan dengan baik dan benar. Kewajiban disini, mengartikan buku tersebut
harus mempunyai daya citra buku itu tinggi, korelasi antarsesama didalamnya
harus kuat, seperti perpaduan kalimat yang mudah dicerna, pemilihan kata,
pemilihan gambar dan pemilihan isi keseluruhan buku itu agar bisa di baca oleh
semua kalangan, tidak hanya satu pembaca saja.
Berbagai
penjelasan mengenai kewajiban seorang editor tersirat dalam sebuah paragraf
berikut ini, sebagai berikut:
Sebuah
buku yang sudah, sedang, atau akan kita baca tidak akan pernah terlepas dari
peranan seorang editor. Kualitas sebuah buku ditentukan oleh menarik tidaknya
naskah yang dibuat serat ditentukan pula oleh kemampuan editornya.
Pertanyaanya, kemampuan yang seperti apa yang bisa mempengaruhi kualitas sebuah
buku?
Kemampuan
yang dimaksud disini bukan hanya memperbaiki kesalahan penulisan dalam naskah.
Tetapi lebih kepada kemampuan untuk memberikan citra rasa tinggi kepada naskah
garapannya. Citra rasa tinggi ini berupa pilihan kata yang tepat, pemilihan gambar
yang sesuai, dan kemampuan merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat atau
paragraf yang mudah dicerna. Jika diruntut, kewajiban seorang editor buku, baik
buku umum atau pun pelajaran ini terdiri atas tahap-tahapan penting. Apa saja
tahapn-tahapan penting pekerjaan seorang editor itu?
Editor dalam
percetakan buku terbagi menjadi dua, yaitu editor buku pelajaran dan editor
buku umum. Tahapan-tahapan editor dalam pekerjaannya sebagai berikut:
Editor
buku pelajaran:
a. Menerima
naskah mentah
Seorang editor akan
mendapatkan atau menerima naskah mentah yang telah masuk dan diterima oleh
penerbit.
b. Menyesuaikan
isi naskah buku dengan kurikulum.
Seorang editor buku
wajib mengecek kesesuaian isi naskah dengan kurikulum yang sedang dipakai saat
buku itu dibuat. Jika ada yang tidak sesuai maka editor berhak meminta tambahan
materi pada penulis, namun terbiasanya hal tersebut harus menambahkan sendiri
materi-materi yang kurang tersebut. Dibagian ini editor dituntut untuk selalu
cepat dan berpikir mengenai naskah mentah ini di edit seperlunya sesuai
kurikulum.
c. Melakukan
pemetaan kurikulum
Seorang editor buku
pelajaran dituntut untuk melakukan pemetaan kurikulum dan membaginya dalam dua
semester. Dibaginya ke dalam dua semester membuat perencanaan dalam jangka
panjang dan isi buku tersebut diaplikasikan terhadap contoh yang nyata terjadi
di masyarakat.
d. Melakukan
edit 1
Edit 1 adalah edit
tahap pertama yang harus dilakukan oleh seorang editor. Tahap ini biasanya
hanya mengedit kesalahan penulisan, kesalahan kalimat, serta perbaikan atas
kalimat atau paragraf yang terkesan rancu.
e. Melakukan
edit 2
Edit 2 adalah proses
mengedit naskah yang telah mengalami proses layout. Biasanya pada tahapan ini,
proses mengedit lebih ke pada penggantian gambar yang kurang sesuai dan
memriksa ulang naskah hasil dari edit 1.
f. Melakukan
edit monitor
Tahapn ini adalah proses edit terakhir
sebelum sebuah buku dibuat bentuk dummy.
Editor
buku umum
Tahapan kerjanya hampir sama dengan
editor buku pelajaran hanya saja di tahap b dan tahap c yang dilakukan oleh
editor buku pelajaran tidak dilakukan oleh editor buku umum.
Editor buku umum memiliki daya tulis
yang tinggi. Oleh karena itu editor buku umum harus menguasai banyak bidang di
masyarakat, lebih lagi terhadap tema-tema buku yang best seller.
Sumber teks sebagian dari: Ratna,
Susanti, S.S., M.Pd. Editor CV Sahabat
2.
Pengertian
Pemberitaan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai
pengertian pemberitaan dari berbagai sumber. Pemberitaan selain terkait dengan
media beritanya juga terkait mengenai kejadian yang berada di dalam berita itu.
Media berita yang dikunjungi adalah media televisi namun tidak hanya di media
televisi saja, berita dapat dimuat di media internet, media tekstual seperti
koran, radio dan sebagainya. Terlebih dari itu berita-berita ini harus mengandung makna
yang jelas dan dimengerti oleh siapapun.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI.2002) dikemukakan berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian
atau peristiwa yang hangat. Kalau hanya pengertian ini yang kita jadikan
sebagai batasan berita, tentu akan timbul pertanyaan. Laporan kejadian apa?
Peristiwa yang hangat bagaimana? Apakah
setiap kejadian yang hangat menarik dan berguna untuk disiarkan? Sebagai
contoh. Anda terjatuh dan mengalami luka-luka. Ini sebuah kejadian. apakah
kejadian ini menarik dan bergunan bagi pemirsa jika disiarkan? Tentu tidak! Kejadian
hanya menarik perhatian dan berguna bagi keluarga, rekan atau pacara anda. Jadi
batasan berita dalam KBBI belum sempurna.
Charles Dana 1996 dalam bukunya “broadcast journalism technique of Radio and TV news” mengemukakan, “when a dog bites a man, the
is not news, but when a man bites a dog,
the is news” artinya ketika anjing menggigit manusia itu bukan berita, tetapi
ketika manusia menggigit anjing itu baru berita. Kalau definisi berita itu
dicerna secara mentah-mentah, maka kita
akan keliru mengartikan sebuah berita. Bagaimana kalau yang digigit anjing itu orang terkenal. Misalnya seorang
presiden. Tentu itu adalah berita yang layak disiarkan. Dalam definisi ini
Charles Dana mungkin memberikan batasan berita secara filosofis, bahwa segala
sesuatu yang diluar kebiasaan atau sesuatu yang unik adalah berita. Untuk apa
manusia menggigit anjing, perilaku ini tentu aneh bagi orang normal.
Freda Morria dalam buku yang sama
mengemukakan “News is immediate, the
important, the things that have impact on our lives” artinya berita adalah
sesuatu yang baru, penting uang dapat memberikan dampak dalam kehidupan
manusia. Dari definisi ini ada tiga unsur pada sebuah berita yakni baru penting
dan berguna bagi manusia. Definisi berita ini semakin memperluas khasanah kita
tentang berita. Berita tidak hanya sekedar mengandung bagi pemirsa. Sudah
memadaikah unsur-unsur berita tersebut.
Eric C Hepwood (1996) mengemukakan, berita adalah laporan
pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat menarik perhatian umum. Definisi
ini mengungkapkan tiga unsur berita yakni aktual, penting dan menarik.
Persoalannya adalah apakah berita hanya bersumber pada sebuah kejadian,
bagaimana dengen pernyataan manusia mengenai masalah-masalah aktual.
Sementara itu pakar komunikasi lainnya
seperti JB Wahyudi mengemukakan, berita adalah laporan tentang peristiwa atau
pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagia sebagian khalayak, masih
baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik. Peristiwa
atau pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasiman melalui media
massa periodik.
Dari definisi yang dikemukakan JB
Wahyudi dapat kita pahami bahwa berita
bukan hanya kejadian atau peristiwa tetapi juga pendapat yang memiliki nilai
penting, menarik dan aktual. Selain itu dalam karya jurnalistik, peristiwa atau
pendapat tersebut baru dapat dikatakan sebuah berita apabila sudah dipublikasikan melalui mendia massa periodik,
surat kabar, majalah, radio, televisi. Jadi kalau berita itu disajikan melalui
papan pengumuman, selebaran, leaflet atau spanduk tentu pengertiannya bukan
lagi berita, tetapi itu adalah pengumuman atau pemberitahuan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa berita adalah laporan tentang fakta peritiwa atau pendapat
yang aktual, menarik, berguna dan dipublikasikan melalui media massa periodik, seperti:
surat kabar, majalah, radio dan televisi. Namun, definisi ini masih bersifat
umum. Belum secara spesifik menjelaskan mengenai definisi berita televisi.
Berita televisi bukan hanya sekadar
melaporkan fakta tulisan/narasi, tetapi juga gambar (visual), baik gambar diam
seperti foto, gambar peta, grafis, maupun film berita yakni rekaman peristiwa
yang menjadi topik berita dan mampu memikat pemirsa. Bagi berita televisi
gambar adalah primadona atau paling utama daripada narasi. Kalua gambar berita
yang disiarkan mampu bercerita banyak, maka narasi hanya sebagai penunjang
saja. Berita televisi tanpa gambara tidak ubahnya dengan berita radio.
Jadi dapat kita simpulkan berita
televisi adalah laporan tentang fanta peristiwa
atau pendapat manusia atau kedua-duanya yang disertai gambar aktual,
menarik, berguna, dan disiarkan melalui media massa televisi secara periodik.
Dari definisi tersebut,
maka berita televisi dapat kita bagi menjadi tiga jenis;
1. Berita fakta
peristiwa
2. Berita fakta
pendapat
3. Berita fakta peristiwa dan
pendapat
Berita fakta peristiwa adalah laporan
tentang segala sesuatu peristiwa sebagaimana adanya, misalnya kebakaran, bencana
alam, dan kecelakaan. Berita ini disusun hanya berdasarkan pengamatan wartawan dan tempat kejadian perkara (TKP).
Berita fakta pendapat adalah laporan
tentang pernyataan pendapat manusia mengenai segala sesuatu yang tengah aktual, misalnya, pendapat pakar mengenai implikais
kenaikan BBM, pendapat berbagai kalangan masyarakat mengenai 100 hari Kabinet
Susilo bambang Yudhoyono (SBY) dan tanggapan SBY atas komentar kinerja
kabinetnya. Berita ini disusun hanya berdasarkan tanggapan saja dan tidak ada
peristiwa.
Berita fakta peristiwa dan fakta
pendapat adalah laporan tentang segala sesuatu peristiwa yang terjadi dan
pendapat manusia yang berkompeten mengenai fakta peristiwa tersebut. Misalnya
ratusan ribu TKI dari negeri jiran kembali ke tanah air, kecelakanaan di jalan
tol akibat penghentian kendaraan tanpa prosedur sebelum iringan-iringan
Presiden SBY lewat dan Jakarta di landa banjir. Berita peristiwa tersebut disisipi dengan pendapat berbagai kalangan mengenai
masalah itu, misalnya komentar TKI, korban, polisi, pengamat, dan pejabat
pemerintah. Jadi berita ini disusun berdasarkan fakta peristiwa dan disisipi
tanggapan manusia yang berkompenten mengenai masalah itu.
Pemberitaan
berasal dari imbuhan dengan awalan depan-pem dan akhiran-an. Pemberitaan bermakna
sebagai kata kerja melakukan pemberitaan. Pemberitaan secara umum identik
dengan meliputi kejadian yang memiliki daya jual kepada masyarakat. Pemberitaan
ini identik
dengan media massa, media elektronik karena sebagai media penyampaiannya.
Pemberitaan berarti seolah melakukan
pekerjaan, dengan demikian berarti pemberitaan adalah kegiatan untuk meliput
suatu peristiwa yang terjadi, peristiwa tersebut identik sedang terjadi dan
mempunyai retensi waktu yang lama. Setelah kegiatan ini diperlukan pengeditan
tulisan dan gambar. Kegiatan tersebut diperlukan untuk mensinkronasikan tulisan
dengan gambar berita yang sedang terjadi.
Sebagian bersumber dari: Sainuddin S.Sos,
Teknik Penulisan Berita TV, UMB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentari ya.....