“UJIAN TENGAH SEMESTER”
KNOWLEDGE MANAGEMENT
PENGARUH MEKANISME
TRANSFER, MOTIVASI DAN BUDAYA
ORGANISASI TERHADAP
KNOWLEDGE SHARING
PADA TENAGA MEDIS
Di Review Oleh:
Adytia Sekti Gladys Prasastie
RINGKASAN ARTIKEL
Abstrak
Knowledge Sharing merupakan proses penyebaran
pengetahuan dari seseorang kepada orang lain dalam suatu organisasi dan merupakan
inti dari knowledge management
(manajemen pengetahuan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)
pengaruh mekanisme transfer terhadap knowledge
sharing (2) pengaruh motivasi terhadap knowledge
sharing (3) pengaruh budaya organisasi terhadap knowledge sharing (4) faktor yang mendominasi diterapkannya knowledge sharing oleh kalangan dokter
di RSUD Haji Prov. Sulsel. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan pendekatan crosssectional study
yang dilakukan di RSUD Haji Prov. Sulsel, dimana pengambilan datanya melalui
kuisioner yang dibagikan terhadap empat puluh tiga dokter sebagai respendon.
Data yang dikumpulkan dianalisa dengan analisis korelasi dan regresi
linear.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari
faktor mekanisme transfer dan motivasi terhadap knowledge sharing. Selanjutnya ditemukan bahwa faktor budaya
organisasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terjadinya knowledge sharing di kalangan dokter
RSUD Haji Prov. Sulsel. Ditemukan pula bahwa faktor motivasi menjadi faktor
yang mendominasi terjadinya knowledge
sharing. Walaupun demikian secara simultan ketiga faktor tersebut hanya
mempunyai pengaruh sekitar 38, 3% terhadap knowledge sharing. Masih banyak
faktor lain yang memberi kontribusi terjadinya knowledge sharing khususnya di
kalangan dokter RSUD Haji Prov. Sulsel seperti kepemimpinan, teknologi, dan
lain sebagainya.
Pada artikel ini
terdapat beberapa masalah yang mendasari peneliti unutk melakukan penelitian
terkait knowledge management sharing,
diantaranya adalah ditemukan bahwa terdapat ketidakinginan berbagi pengetahuan
dari tenaga medis yang telah mendapatkan pelatihan dengan dalih biaya sendiri. Program
pengarsipan dan pendokumentasian yang kurang baik atau bahkan tidak ada dengan
bukti pada kisaran 12 % dokumen yang tersisa yang bisa dimanfaatkan oleh
panitia kerja akreditasi. Selanjutnya fakta lain yang harus disadari oleh manajemen
RSUD Haji Prov. Sulsel adalah tidak semua tenaga medis di rumah sakit tersebut
merupakan tenaga tetap, sehingga peluang tenaga medis tersebut untuk
meninggalkan instansi sangatlah besar tentunya juga membawa knowledge yang dia miliki. Padahal idealnya
adalah knowledge tersebut seharusnya
tetap berada di rumah sakit bukan hanya milik perseorangan tetapi milik umum
yaitu pihak rumah sakit dan seisinya. Dengan demikian dibutuhkan suatu kajian
holistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh mekanisme transfer, motivasi dan
budaya organisasi terhadap knowledge
sharing serta untuk mengetahui faktor yang paling dominan pengaruhnya
terhadap knowledge sharing pada
tenaga medis RSUD Haji Prov. Sulsel?
Hasil, Kesimpulan dan
Saran pada artikel ini yaitu berdasarkan hasil penelitian ini, hasilnya yaitu
mekanisme transfer memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pengembangan organisasi
khususnya menyangkut knowledge sharing.
Mekanisme transfer yang baik dan tepat bagi setiap individu menjadikan proses knowledge sharing menjadi lebih mudah. Mekanisme
transfer pengetahuan antara lain bisa melalui program training, mentoring, knowledge group, brainstorming, IT system dan expatriates. Mengenai kesimpulan
artikel ini maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara mekanisme transfer pengetahuan dan motivasi terhadap knowledge sharing pada tenaga medis RSUD
Haji Prov. Sulsel dengan arah hubungan positif yang artinya semakin baik
mekanisme transfer/motivasi maka semakin baik pula knowledge sharing. Ditemukan pula tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara budaya organisasi terhadap knowledge
sharing pada tenaga medis RSUD Haji Prov. Sulsel. Diantara faktor mekanisme
transfer, motivasi dan budaya organisasi tersebut ditemukan faktor motivasi
yang mendominasi terjadinya knowledge
sharing pada tenaga medis RSUD Haji Prov. Sulsel. Oleh karena itu
diharapkan manajemen RSUD Haji Prov Sulsel, terutama komite medik mendorong knowledge sharing pada tenaga medis
sehingga menjadi sebuah bagian dari budaya organisasi. Untuk mendukung upaya
tersebut maka diperlukan sebuah kebijakan agar setiap tenaga medis/pegawai yang
telah mengikuti pelatihan/diklat diwajibkan untuk mempresentasikan pengetahuan
yang telah diperolehnya sehingga terjadi knowledge
sharing. Hal ini agar tenaga medis lainnya yang tidka mengikuti pelatihan
mendapatkan pengetahuan dnegan cara knowledge
sharing lewat forum diskusi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Dalkir, Kimiz.
2005. Knowledge Management in Theory and
Practice. USA: Elseiver.
McNabb, David E. 2007. Knowledge
Management In The Public Sector; a Blueprint for Innovation in Government.
New York: M.E. Sharpe.
Muh. Ilham Iskandar, Burhanuddin Bahar dan Indiarty
Sudirman. Pengaruh Mekanisme Transfer, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap
Knowledge Sharing pada Tenaga Medis. Pascasarjana Universitas Hasanudin.
Natalia Kosasih dan Sri Budiani. Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan:Studi Kasus
Deparemen Front Office Surabaya Plaza Hotel. Jurusan Manajemen Perhotelan,
Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra. (http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=HOT)
Reza, Ardi Pradana. Knowledge
Sharing Pada Community of Practice di PT Pembangkit Jawa Bali, Unit Pembangkit
Gresik. Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan - FISIP Universitas
Airlangga.
Sumber Artikel >>> http://www.4shared.com/office/sgk0-JuOce/PENGARUH_MEKANISME_TRANSFER_MO.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentari ya.....