“UJIAN TENGAH SEMESTER”
KNOWLEDGE
MANAGEMENT
KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM:
KNOWLEDGE SHARING CULTURE DI DINAS SOSIAL PROVINSI DKI
JAKARTA
di Review oleh:
VERRY MARDIYANTO
RINGKASAN ARTIKEL
A.
Latar Belakang Knowledge
Management Sharing (KMS) di Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta
Artikel ini membahas mengenai Knowledge Management Sharing (KMS) di
Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta yang tugas pokok dan fungsi Dinas ini adalah
seputar dari penanganan, pembinaan dan rehabilitasi sosial kepada Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Provinsi DKI Jakarta. Dalam menunjang
tugas pokok dan fungsi tersebut maka disadari oleh Dinas Sosial ini perlu
diadakannya mensinergitaskan kemampuan yang ada dalam satu wadah untuk
mensukseskan tujuan Dinas Sosial. Ilmu pengetahuan sebagai asset intangible
yang disadari perlu dikelola sedemikian rupa agar bisa dimanfaatkan orang
banyak khususnya di ruang lingkup Dinas Sosial menjadi Knowledge Management dianggap perlu untuk dilakukan sebagai cara
untuk meningkatkan kinerja aparat yang ada. Pengetahuan-pengetahuan yang
dimiliki dikonkulasikan menggunakan teknologi informasi dengan software open
source Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment (MOODLE) sebagai
faktor pemungkin terwujudnya Knowledge
Sharing Culture karena memiliki kelengkapan fitur yang dirancang untuk
proses pembelajaran individu maupun organisasi. Portal KMS Dinas Sosial
diharapkan mampu memfasilitasi tumbuh kembangnya budaya saling berbagi
pengetahuan (share knowledge)
sehingga dapat menciptakan pengetahuan baru yang kompetitif, decission support system, sarana
penyampaian aspirasi dan penyimpanan dokumen elektronik. Seperti portal,
database, software dll.
B.
Masalah yang diselesaikan dengan KMS di Dinas Sosial
Provinsi DKI Jakarta
Potensi sumber daya pengetahuan
sebagai aset intagible di Dinas Sosial harus dilakukan pengelolaan supaya
banyak hal yang terkait dengan kinerja sumber daya manusia saling terintegrasi
dan menghasilkan output yang bisa membantu menyelaraskan dan memudahkan
kegiatan di Dinas Sosial. Rumusan pertanyaan dalam Masalah utama yang dijadikan
landasan dalam KMS ini adalah Bagaimanakah membangun budaya knowledge sharing
antar pegawai Dinas Sosial dalam rangka peningkatan kinerja dan konsep KMS
untuk meningkatkan keunggulan pada Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta?
C.
Inisiasi Knowledge Dinas Sosial saat ini
Sebelum KM diterapkan, maka perlu
dilakukan rencana awal sebagai pemetaan hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk
pengeloaan aset intangible ini, yaitu struktur external, struktur internal dan
kompetensi SDM. Pemetaan jaringan informasi perbidang kerja digunakan agar
mengetahui penyelarasan jaringan supaya bisa memediakan KM ini.
D.
Sistem KM dalam KMS
KMS di Dinas Sosial ini yaitu,
sebagai berikut
a.
Format pengetahuan berbentuk digital dan disimpan lewat
media intranet
b. Setiap pegawai memiliki tanggungjawab dan akses yang sama
untuk setiap pengetahuan berdasarkan kepentingannya.
c.
KMS berbentuk antarmuka dinamis
d.
Bekerja secara berkelompok
e. Menghilangkan atau memperkecil sekat birokrasi supaya pejabat
dibawahnya dapat turut andil langsung terhadap pekerjaan lainnya
E.
Metodologi menggunakan MOODLE sebagai Learning System untuk
proses pembelajaran individu dan knowledge sharing culture
a.
Strategi pengembangan Dinas Sosial KMS
b.
Arsitektur KMS Dinas Sosial
c.
Konsep KMS dengan MOODLE
F.
Hasil rancangan KMS Dinas Sosial
a.
Homepage portal KMS Dinas Sosial
b.
User Account Baru
c.
Fasilitas lain pada portal KMS Dinas Sosial
d.
Optimalisasi Jaringan LAN
G.
Kesimpulan
Dari penggunaan KMS ini diharapkan memunculkan
inovasi-inovasi yang dapat membantu kinerja sumber daya manusia dan melalui
portal KMS ini (MOODLE) dapat mengelola pengetahuan tacit dan eksplisit karena
pengetahuan tersimpan berbetuk digital dan lebih terstruktur. Proses pencarian
dan penemuan kembali juga lebih cepat karena berbasiskan teknologi informasi
intranet. Setiap pegawai dapat mengeksplisitkan knowledge dan harus mengembangkan dan membudayakan menciptakan,
menangkap, menjaring, menyimpan, mengolah, dan menyebarluaskan knowledge yang dimiliki kepada pegawai
lain. Perkembangan open source web
platform memudahan untuk membuat portal lebih sederhana namun cukup
membantu pegawai untuk mengembangkan dan mengeskplorasi pengetahuan serta
menjembatani knowledge sharing culture.
Lalu pada akhirnya membangun budaya pengetahuan secara berkesinambungan dan
konsisten adalah mendorong terjadinya kreatifitas dan inovasi di bidang ilmu
pengetahuan dalam ranah untuk meningkatkan performa dan kinerja Dinas Sosial
Provinsi DKI Jakarta.
ARGUMEN
Knowledge Management Sharing di Dinas Sosial
ini menggunakan sebuah portal berbasiskan jaringan intranet dalam mengumpulkan
pengetahuan tacit dan eksplisit yang dijadikan satu dalam database intranet.
Banyak penelitian-peneltian mengenai KMS ini namun dengan media sharing
menggunakan tools portal web baru
beberapa lembaga, slah satunya di Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Di dalam
buku Knowledge Management in Theory
Practice, karya Kimiz Dalkir terdapat pembahasan mengenai Knowledge sharing
in virtual CoPs yang banyak membicarakan mengenai komunitas yang menggunakan
media vidtual untuk menyebarkan pengetahuan. Namun dalam Dinas Sosial ini,
pengetahuan yang disebarakan lebih bersifat dalam organisasi dan intranet, jadi
hanya sumber daya manusia yang berkecimpung di dalam Dinas Sosial yang dapat
mengakses, menggunakan dan bertanggungjawab mengembangkan dan membudayakan knowledge sharing ini. Dalam artikel
lainnya mengenai KMS juga dijelaskan mengenai pemanfaatan teknologi dapat
meningkatkan kinerja karyawan, sesuai pada kesimpulan artikel yang berjudul
“Pengaruh Knowledge Management
Terhadap Kinerja Karyawan:Studi Kasus Deparemen Front Office Surabaya Plaza
Hotel” yang memberikan statement sebagai berikut faktor yang paling dominan
mempengaruhi kinerja adalah teknologi. Hal ini dikarenakan pada departemen
front office banyak menggunakan fasilitas teknologi untuk mendukung proses kerja,
contohnya pada sub-divisi reception yang banyak menggunakan intranet dan
fidelio untuk menyimpan data dan memberikan informasi antar departemen.
Hubungannya terkait dengan KMS di Dinas Sosial adalah jika diadakan penelitian
efektifitas maka diperlukan strategi untuk menciptakan nilai, yang mampu
meningkatkan efektivitas dan produktifitas intelektual organisasi, menuju keunggulan
yang lebih kompetitif. Keunggulan ini adalah mengenai peningkatan kinerja
pegawai lewat sebuah portal yang didasarkan jika terkait di penelitian pada
Departemen Front Office Surabaya Plaza Hotel sudah membuktikan teknologi dapat
meinkatkan kinerja karyawan, dan pada di Dinas Sosial bisa terbukti jika
diadakan mpenelitian untuk mengukur efektifitas kinerja pegawai jika
menggunakan KMS dengan model sebuah portal. Hal ini sesuai dengan konsep dari
usulan pada Dinas Sosial yang menupayakan agar KMS tersebut dapat berperan
optimal, pengetahuan sebagai aset intangible perlu dieksplorasi dan dikelola
dengan baik agar dapat berperan lebih optimal.
Pendapat saya: Pada
artikel yang saya angkat ini, KMS sangat berperan penting untuk menyelaraskan
pengetahuan yang ada dan memperkuat khasanah pengetahuan yang ada dalam
organisasi ini yang dipergunakan untuk memwujudkan tujuan dari organisasi
tersebut. Walaupun banyak cara yang dilakukan untuk tujuan tersebut, namun
dalam hal ini menggunakan pemberdayaan pengetahuan dengan konsep KMS lewat
portal MOODLE yang tampilan utamanya friendly
dan interface, artinya bisa digunakan
oleh siapa saja baik itu orang awam atau profesional yang ada dalam intra Dinas
Sosial sebagai pengembanagn dan membudayakan pengetahuan untuk meningkatkan
kinerja pegawai. Kreatif dan inovatif juga sebagai efek akibat KMS ini, jadi
tidak ada sekat yang berarti untuk mengembangkan KMS ini yang notabene bermuara
pada memperkaya ilmu pengetahuan masing-masing pegawai lewat portal web ini
(MOODLE) ini. Sekat tersebut adalah menghilangkan atau memperkecil birokrasi
yang ada sehingga dapat mengefektifkan dan mengefesiensikan pekerjaan yang
berhubungan antara bawahan dan atasan. Saran saya, jika sudah disosialisasikan
kepada pegawai dan digunakan maka harus terus dilakukan pengunggahan
pengetahuan yang ada, jadi ada orang tertentu yang bertangungjawab atas KMS ini
sehingga KMS ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan manfaat yang dapat
dirasakan seluruh pegawai di Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Dalkir, Kimiz.
2005. Knowledge Management in Theory and
Practice. USA: Elseiver.
Habibie, et al.2009. Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Knowledge Sharing Karyawan pada
Departement Support dan Engineering Services PT. Inco Tbk.
McNabb, David E. 2007. Knowledge
Management In The Public Sector; a Blueprint for Innovation in Government.
New York: M.E Sharpe.
Natalia Kosasih dan Sri Budiani. Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan:Studi Kasus
Deparemen Front Office Surabaya Plaza Hotel. Jurusan Manajemen Perhotelan,
Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra. (http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=HOT)
Suhitarini Soemarto Putri dan Togar Harapan Pangaribuan. Knowledge Management System: Knowledge
Sharing Culture di Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Bahan Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi di Yogyakarta, 20 Juni 2009.
Artikel dapat dilihat di >>> http://www.4shared.com/office/n1Ynj-klce/SI436-052116-510-16.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentari ya.....