Jumat, 28 November 2014

INFORMASI DAN MASYARAKAT



INTERNET DAN BUDAYA VIRTUAL
FUNGSI DARI SOSIAL MEDIA SEBAGAI MEDIA UTAMA DALAM MEMUPUK PERTEMANAN LAMA DAN PERTEMANAN JARAK JAUH


Internet dan Budaya Virtual
Fungsi Dari Sosial Media Sebagai Media Utama Dalam Memupuk Pertemanan Lama dan Pertemanan Jarak Jauh

Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi di dominasi oleh angka usia muda yang saat ini tengah berhadapan dengan era zaman modernisasi yang sangat kompleks. Angka usia muda tersebut dapat diinterpretasikan sebagai usia yang sedang giat-giatnya mencari jati diri sebagai manusia seutuhnya serta proses transisi dari masa pradewasa ke masa dewasa. Usia muda juga pasti beralih ke usia dewasa dan berakhir ke usia tua sehingga banyak hal yang dapat dilakukan dan berguna bagi kelompok usia tersebut di dalam dunia maya. Perilaku dan tindakan usia ini seringkali diatur langsung oleh lingkungan sekitar yang mengakibatkan sikap dan tindakan tidak mencerminkan jati diri aslinya. Pengaruh teknologi informasi pada usia ini di zaman ini sangat berpengaruh sekali sehingga sebab akibat dari perilaku usia ini adalah berkaitan erat dengan proses penggunaan media komunikasi khususnya di internet dalam lingkungan sekitar masa usia muda.
Teknologi informasi yang notabene hadir di zaman modern ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sikap manusia dengan angka usia muda (dominan) yang menggunakannya dalam mencari dan membuat informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi dirinya. Informasi di dalam teknologi informasi tepatnya adalah informasi di dunia maya / internet yang saat ini banyak tersebar berbagai informasi yang valid dan nonvalid. Banyak pengguna yang mengakomodir informasi di internet sebagai kebutuhan yang wajib di baca dan ditelusuri untuk interaksi sosial dunia maya, misalkan di facebook dan twitter sebagai sosial media terpopuler saat ini tanpa privasi yang mengatur membuat keberadaan jarak yang jauh bukan menjadi kendala melainkan menjadi fungsi yang positif dalam memediakan penggunanya terutama dalam hal ini yang aktif adalah pengguna di Indonesia dengan masa usia muda.
Banyak pengertian mengenai informasi, terutama informasi berkecepatan tinggi, salah satunya adalah Information Superhaighway (dalam Rahma, 2014: 60) yaitu infrastruktur telekomunikasi yang didasarkan pada penggabungan teknologi yang terpisah-pisah, seperti telepon, faksimile, komputer, komunikasi kabel, dan satelit. Alat-alat tersebut telah menciptakan lalu lintas berkecepatan tinggi dan memicu munculnya dunia maya (cyberspace). Dunia maya sendiri yang di dalamnya menggunakan informasi berkecepatan tinggi yang dimaksud adalah konvergensi berbagai teknologi ke dalam teknologi informasi terpadu dan timbulnya nilai-nilai penting seperti jasa yang padat pengetahuan secara finansial telah menciptakan basis teknis dan ekonomis baru bagi kapitalisme kontemporer. Dari informasi berkecepatan tinggi tersebut memunculkan berbagai sosial media yang populer saat ini seperti facebook, twitter, line, whatsaap, skype dan media sosial lainnya baik itu video call atau hanya chatting saja. Media sosial tersebut mempunyai banyak memberikan pengaruh dimulai dari penyebaran informasi masa lampau, saat ini dan masa datang, kemudian penjelajahan informasi yang diberdayagunakan bagi anggota grup serta pokok inti adalah untuk menjalin silaturahmi dalam pertemanan lama dan pertemanan jarak jauh. Fungsi-fungsi tersebut menambah atrkatif dalam menggunakan internet bagi masa usia muda terlebih lagi jika mereka (usia muda) sudah beranjak ke dewasa, banyak hal yang dicapai dan diperlukan untuk menambah informasi dalam menghadapi tantangan global ini. Pemberdayaan sosial media jika mereka sudah dewasa seringkali sebagai interaksi jarak jauh bagi teman lama yang bermukim di luar negeri atau di daerah terpencil sehingga interaksi tanpa batas dan murah biaya bermanfaat sekali agar sharing informasi dari individu satu dengan individu yang lainnya tetap saling berhubungan.
Castell menjelaskan secara lebih terperinci dari implikasi konvergensi masyarakat jejaring yaitu diantaranya pada poin keenam, sebagai munculnya budaya virtualitas nyata. Dunia media elektronik menjadi sebab utama terjadinya budaya ini dengan akibat semakin maraknya media yang terkoneksi dan memudahkan komunikasi tanpa tatap muka atau dengan jarak jauh menjadi hal mudah dan simpel untuk menggunakannya seperti halnya skype. Poin ketujuh, yaitu di era masyarakat informasional, pengungkapan komunikasi dalam ruang media yang fleksibel tidak hanya berpengaruh pada budaya, tetapi memiliki dampak fundamental pada politik. Dari kedua implikasi tersebut cocok bila dianalogikan sebagai media yang tapat waktu dan tepat sasaran dalam komunikasi jarak jauh menggunakan sosial media. Pengimplemetasian berikutnya adalah mengenai masyarakat informasional yang berkomunikasi di dunia maya tidak hanya mempengaruhi budaya tetapi juga memepengaruhi banyak hal diantaranya hal ekonomi dan hal politik yang berhubungan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Usia muda saat ini yang bisa disebut dengan istilah net generation menjadi hal yang penting dalam kesehariannya, terutama pasti bersentuhan dengan dunia maya, oleh karena itu fungsi sosial media sebagai media utama dalam memupuk pertemanan baik itu pertemanan lama dan pertemanan jarak jauh menjadi hal yang lumrah dan memberikan kontribusi ke arah silaturahmi pertemanan dan sharing informasi.

Daftar Pustaka
Dhira, Eureka Lovily. 2012. Perilaku Sosial Online (Online Social Behaviour) Remaja pada Situs Jejaring Sosial Facebook : Menggunakan Pendekatan Darmaturgi Erving Goffman pada Remaja Anggota Grup KLOSS di Facebook. Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya.
Feather, John. 2008. The Information Society. London: Facet Publish.
Sugihartati, Rahma. 2014. Perkembangan Masyarakat Informasi & Teori Sosial Kontemporer. Jakarta: Kencana.
Webster, Frank (Ed.) 2006.  The Information Society Reader. New York: Routledge.