Selasa, 18 Desember 2012

Seputar Tentang Perawatan dan Pemeliharan Arsip Statis


Untuk menjaga keutuhan kondisi fisik maupun isi informasi arsip statis dibutuhkan perawatan dan pemeliharaan. Hal tersebut dilakukan karena biasanya arsip-arsip statis itu mempunyai usia yang sudah lama dan rentan terhadap kerusakan. Perawatan arsip statis dilakukan melalui kegiatan pencegahan dan restorasi terhadap terjadinya kerusakan. Sedangkan pemeliharaan mengarah  pada usaha untuk melestarikan bahan arsip dari kerusakan. Dengan demikian arsip wajib dipelihara, dirawat serta dihindarkan dari unsur-unsur perusak arsip. Unsur yang biasanya menjadi penyebab perusak arsip adalah sebagai berikut :
a. Faktor biologis, seperti jamur dan serangga;
b. Faklor fisis, seperti cahaya dan panas matahari, dan air;
c. Faktor kimiawi, seperti pengaruh tinta tulisan, keasaman kertas;
d.  Faktor lingkungan, seperli manusia, bencana alam, banjir, kebakaran;
e. Faktor binatang pengerat, seperti tikus.

Ada beberapa hal  yang perlu dilakukan agar arsip statis tersebut tetap terjaga dan mengantisipasinya dari kerusakan arsip. Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan cara seperti berikut:
1. Menyeleksi dan membersihkan kondisi fisik arsip statis.
2. Mendokumentasikan informasi yang dikandung dalam arsip statis.
3. Mensterilkan dari perusak arsip.
4. Merestorasi arsip statis, yang kondisi fisiknya mengalami kerusakan, yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai kegiatan restorasi arsip statis.
5. Menyimpan arsip statis, yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai penyimpanan arsip statis.
6. Mengontrol tempat penyimpanan dan kondisi fisik arsip statis secara berkala.

Apabila arsip statis tersebut sudah mengalami kerusakan maka yang akan dilakukan adalah melaksanakan kegiatan restorasi. Kegiatan restorasi tersebut dilakukan dengan cara :
1. Mencatat kerusakan kondisi fisik yang terjadi pada arsip statis.
2.  Menentukan metode dan rangkaian tindakan perbaikan kondisi fisik arsip statis yang mengalami kerusakan.
3.  Melaksanakan tindakan perbaikan kondisi fisik arsip statis sesuai dengan metode dan rangkaian tindakan perbaikan.
           
         Pemeliharaan dan perawatan juga dilakukan terhadap lingkungan penyimpanan arsip statis dan juga memperhatikan kondisi fisik arsip tersebut. Untuk lingkungan tempat penyimpanan arsip statis, terutama yang berkaitan dengan gedung arsip, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar arsip statis tersebut dapat terjaga, misalnya dengan cara menggunakan sistem pendingin 24 jam, cukup fentilasi udara dan cahaya, serta peralatan pengamanan gedung /alarm, smoke detector. Sedangkan untuk fisik arsipnya dilakukan usaha dengan cara seperti penghilangan asam (deacidification) pada kertas, boks arsip, pembungkus arsip, dan melakukan fumigasi; merestorasi arsip dengan cara laminasi dan enkapsulasi; dan pelestarian arsip kertas utamanya dengan cara alih media ke mikrofilm. Dengan usaha-usaha perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan diharapkan akan dapat menjaga arsip statis dari kerusakan fisik maupun informasinya, sehingga arsip yang bernilai guna tersebut dapat terjaga dengan baik dan aman.

Monggo dibaca dan letakkan komentar Anda

Kamis, 06 Desember 2012

Kegiatan Belajar 3, Metodologi Perancangan dan Implementasi Sistem Pengelolaan Arsip Elektronik


Metodologi Perancangan dan Implementasi Sistem Pengelolaan Arsip Elektronik
Metodologi ini sangat dibutuhkan untuk menjalankan progran manajemen arsip dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi yang baik.
Adapun untuk penjelasan lebih detail mengenai tahapan ini mengacu pada DIRKS metodologi dari Arsip Nasional Australia (DIRKS: A Strategi Approach to Managing Business Information System, 2001) dibawah ini.
STEP A    Conduct preliminary Investigation
STEP B Analyse    business    activities
STEP C Identify requirements     for records
STEP E Identify strategies to eatisty requirements
STEP FDesign      records       system
 



STEP D  Assess existing  system
                                                                                    POLICY                                  DESIGN
STEP G Implemet Records system
STEP H Conduct post-implemtation review
                                                                                                                    SATANDARD        IMPLEMENTATION
       Key           Primary Feedback
 


Sumber: ISO/TR 15489-2 Records Management, 2011
                                                                                          

ISO/TR 15489 –1:2001(E): Information and Documentation – Records Management, Part 2: Guidelines mengemukakan delapan tahapan sebagai metode perancangan dan implementasi suatu sistem pengolahan arsip. Delapan tahap tersebut yaitu:
A.    Melakukan investigasi awal
Investigasi awal memberikan pemahaman mengenai konteks administrasi, hukum, bisnis, dan social serta dapat mengetahui mengenai kekuatan dan kelemahan organisasi yang bersangkutan dalam mengelola arsipnya. Kegiatan ini diperlukan untuk membuat keputusan-keputusan yang efektif mengenai system pengelolaan arsip, juga membantu dalam menilai tanggungjawab orgaisasi terhadap arsip dan ketaatannya terhadap ketentuan-ketentuan di luar organisasi untuk menciptakan dan menyimpan arsip. Tahap ini merupakan evaluasi sistem yang ada, yang digunakan untuk penyusunan skema klasifikasi dan pengembangan proses yang berbasis fungsi untuk menentukan arsip yang dikaptur dan bagaimana arsip disimpan.
Aktivitas yang terkaitdalam tahapan investigasi awal ini, meliputi menetapkan investigasi awal, mengumpulkan bahan informasi, mendokumentasikan penelitian, menyiapkan laporan.
B.     Menganalisis Aktivitas Bisnis
Analisis ini menunjukan suatu pemahaman tentang keterkaitan aktivitas, proses dan fungsi yang dijalankan dengan arsip-arsipnya. Dilakukan dengan menganalisa aktivitas bisnis melalui tuugas dan fungsi organisasi. Dalam proses ini akan diketahui dimana aktivitas bisnis tersebut yang membuat dan menerima arsip sebagai adanya transaksi.
Tahapan ini dapat memberikan tool dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka analisis bisnis itu sendiri. Seperti Thesaurus .
C.    Mengidentifikasi ketentuan-ketentuan arsip
Tahapan ini merupakan rangkaian mekenisme pengelolaan arsip berdasarkan informasi yang menyangkut kebutuhan bisnis, kewajiban hukum dan peraturan serta tanggung jawab yang menyangkut masyarakt luas. Pengaktualisasiannya dapat diimplementasikan menjadi langkah-langkah strategis berupa penciptaan , penerimaan dan penyimpanan arsip dari aktivitas administrasi stakeholder-nya.
Secara substantif pengertiannya menyangkut segala bentuk analisis yang berkaitan dengan peminilimalisiran resiko melalui tindakan riil sesuai peraturan manajaemn kearsipan. Pendekatan yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan pemebentukan sistem yang akan mengatur dan memelihara arsip sebagai indikator penilaian. Bentuk penilian dapat diintegrasikan dengan ketentuan-ketentuan arsip, sehingga output yang dikeluarkan berupa hasil objektif sebagai standarisari proses pengidentifikasian. Hasil penjabarannya dapat berupa rangkaian daftar yang memiliki relevansi dengan ketentuan arsip organisasi bersangkutan.
D.    Menilai Sistem Yang Ada
            Penilaian ini bertujuan untuk mensurvei sistem pengelolaan arsip dan sistem informasi lainnya yang ada di sebuah organisasi, juga dapat membantu dalam perbandingan antara ketentuan dan pelaksanaan serta kemampuan sistem kearsipan. Penilaian ini akan menjadi dasar dalam pembuatan sistem baru maupun evaluasi dari sistem yang sudah ada.
Tahapan penilaian ini akan menghasilkan :
1.      Suatu inventaris dari sistem – sistem bisnis yang dimiliki oleh organisasi
2.   Suatu laporan menjelaskan sampai sejauh mana mereka memenuhi ketentuan arsip yang telah disetujui oleh organisasi tersebut
Selain hasil, terdapat aktivitas yang terkait dengan tahapan penilaian,
1.      Mengidentifikasi sistem
2.      Menganalisis terpenuhinya pengelolaan arsip yang telah diprioritaskan
3.     Menentukan sistem yang ada memiliki kemampuan untuk memenuhi ketentuan tersebut
4.     Menyiapkan laporan yang menjabarkan kelebihan dan kekurangan dari praktik pengelolaan informasi dan arsip yang sedang berlangsung.
E. Mengidentifikasi strategi-strategi untuk memenuhi ketentuan-ketentuan arsip.
Mengidentifikasi strategi-strategi untuk memenuhi ketentuan-ketentuan arsip, yang dapat mencakup pengapdosian kebijaksanaan-kebijaksanaan, standar-standar, prosedur-prosedur dan praktik-praktik, perancangan sistem baru dan dan pengimplementasian sistem melalui suatu cara yang dapat memenuhi ketentuan arsip.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menetapkan kebijakan-kebijan prosedur-prosedur, standar-standar, tool-tool dan taktik-taktik lainnya yang paling sesuai yang harus diambil oleh organisasi untuk menjamin bahwa ia membuat dan menyimpan arsip yang diperlukan bagi aktivitas bisnisnya.
F.      Merancang pengelolaan arsip
Dari hasil identifikasi dan analisa, maka dapat diperoleh informasi mengenai sistem yang sudah ada, dan dapat diketahui kekurangan dan kelebihan dari sistem tersebut. Adapun tahapan dari merancang sistem pengelolaan arsip yaitu :
1.      merancang perubahan terhadap sistem yang sudah ada
2.      mengembangkan dengan Mengadaptasi sistem berbasis teknologi.
3.      Membuat keputusan dan Menetapkan metode yang terbaik
Untuk menunjang keberhasilan sistem yang memenuhi ketentuan kearsipan, maka bekerjasama dengan professional di bidang kearsipan.
Beberapa hasil dari tahapan ini mencakup:
1.      Rencana dari proyek perencanaan, terdapat tugas-tugas tanggung jawab dan waktu
2.      Laporan tentang perincian hasil dari peninjauan terhadap perancangan secara rutin
3.      Catatan hasil dari setiap perubahan terhadap ketentuan yang sudah ditandatangani oleh pengguna dan representasi dari tim proyek
G.    Mengimplementasikan Sistem Pengelolaan Arsip
Pada tahap ini merupakan tahap penerapan sistem pengelolaan arsip setelah melakukan tahap penilaian sistem dan perancangan sistem pengelolaan arsip. Tahap ini bermaksud untuk menganalisa secara berurutan dan menentukan langkah selanjutnya untuk menerapkan sistem pengelolaan arsip yang sudah direncanakan pada tahap sebelumnya. Dalam tahap ini terdapat kegiatan yang harus dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan dari penerapan sistem pengelolaan arsip, diantaranya:
·         Memilih teknik dan strategi implementasi
·         Merencanakan proses implementasi
·         Me-manage implementasi sistem
·         Mengembangkan rencana pemeliharaan sistem.

H.    Melakukan Pengkajian Ulang Pascaimplementasi
Tujuannya adalah untuk mengukur efektivitas dan mengevaluasi proses pengembangan dari sistem pengelolaan arsip agar dapat dijadikan sebagai pemantauan selama sistem tersebut ada.
Hasil dari tahap H ini adalah:
-          Suatu metodologi untuk menilai secara objektif sistem pengelolaan arsip
-          Dokumentasi berkaitan dengan performans sistem dan proses pengembangan sistem yang dapat dipergunakan untuk tujuan perbandingan di masa mendatang
-          Laporan ke manajemen yang mendokumentasikan temuan-temuan dan rekomendasi-rekomendasi.
Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan berkaitan dengan tahap tersebut adalah:
1.      Rencana Evaluasi
2.      Menghimpun dan Menganalisis Data Performans
3.      Dokementasi dan Melaporkan Temuan-Temuan
4.      Melakukan Tindakan Koreksi
5.      Melakukan Pengaturan untuk Review yang Berkelanjutan.

Komentar dalam pembelajaran di buku ini adalah sebagai berikut:
1.  Bahasa buku yang belum spesifikasi untuk buku bacaan bagi kalangan masyarakat pada umumnya.
2.      Penjelasan yang agak membingungkan dan pemilihan kata dan bahasa yang sulit.
3.    Secara garis besar isi dari ISO/TR 15489 –1:2001(E): Information and Documentation – Records Management, Part 2: Guidelines  sudah tersampaiakn dengan penjelasan di berbagai sisi, kelemahan dan kelebihan tahapan-tahapan tersebut.
4.  Pengreview menyimpulkan buku ini memuat penjelasan dari kedelapan tahapan tersebut dengan bahasa yang tidak awam dan menggambarkan sisi manajemennya dengan dimulai dari perencanaan hingga pengkajian ulang pascaimplementasi sistem tersebut. Fokus ini pada sistem kearsipan elektronik untuk perancangan dan implementasi sesuai standar internasional.

    Dalam materi ini mempunyai manfaat khusus yaitu di setiap langkah dalam tahapan ini dapat dilakukan dengan saling terkait dan saling berhubungan, oleh karena itu jika ingin melakukan dengan tahapan A ke Tahapan D bisa karena dalam bagan menggambarkan demikian dan kenyataannya dalam sistem ini bisa dilakukan dan diimplementasikan.

diambil dari bahan tugas Arsip Elektronik, Kelompok 1, Kearsipan A 2010, ASIP4429/MODUL 1, Kegiatan Belajar 3.
UT.
follow my twitter @verylyuz