Metodologi Perancangan
dan Implementasi Sistem Pengelolaan Arsip Elektronik
Metodologi
ini sangat dibutuhkan untuk menjalankan progran manajemen arsip dalam rangka
memenuhi kebutuhan organisasi yang baik.
Adapun
untuk penjelasan lebih detail mengenai tahapan ini mengacu pada DIRKS
metodologi dari Arsip Nasional Australia (DIRKS: A Strategi Approach to Managing Business Information System, 2001)
dibawah ini.
STEP
A Conduct preliminary
Investigation
|
STEP
B Analyse business activities
|
STEP
C Identify requirements for
records
|
STEP
E Identify strategies to eatisty requirements
|
STEP
FDesign records system
|
STEP
D Assess existing system
|
STEP
G Implemet Records system
|
STEP
H Conduct post-implemtation review
|
Key Primary Feedback
|
Sumber:
ISO/TR 15489-2 Records Management, 2011
|
ISO/TR 15489
–1:2001(E): Information and Documentation
– Records Management, Part 2: Guidelines mengemukakan
delapan tahapan sebagai metode perancangan dan implementasi suatu sistem
pengolahan arsip. Delapan tahap tersebut yaitu:
A.
Melakukan
investigasi awal
Investigasi awal memberikan pemahaman mengenai konteks
administrasi, hukum, bisnis, dan social serta dapat mengetahui mengenai
kekuatan dan kelemahan organisasi yang bersangkutan dalam mengelola arsipnya.
Kegiatan ini diperlukan untuk membuat keputusan-keputusan yang efektif mengenai
system pengelolaan arsip, juga membantu dalam menilai tanggungjawab orgaisasi
terhadap arsip dan ketaatannya terhadap ketentuan-ketentuan di luar organisasi
untuk menciptakan dan menyimpan arsip. Tahap ini merupakan evaluasi sistem yang
ada, yang digunakan untuk penyusunan skema klasifikasi dan pengembangan proses
yang berbasis fungsi untuk menentukan arsip yang dikaptur dan bagaimana arsip
disimpan.
Aktivitas yang terkaitdalam tahapan investigasi awal ini,
meliputi menetapkan investigasi awal, mengumpulkan bahan informasi,
mendokumentasikan penelitian, menyiapkan laporan.
B. Menganalisis
Aktivitas Bisnis
Analisis ini menunjukan suatu
pemahaman tentang keterkaitan aktivitas, proses dan fungsi yang dijalankan
dengan arsip-arsipnya. Dilakukan dengan menganalisa aktivitas bisnis melalui
tuugas dan fungsi organisasi. Dalam proses ini akan diketahui dimana aktivitas
bisnis tersebut yang membuat dan menerima arsip sebagai adanya transaksi.
Tahapan ini dapat memberikan tool dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka
analisis bisnis itu sendiri. Seperti Thesaurus
.
C. Mengidentifikasi
ketentuan-ketentuan arsip
Tahapan ini
merupakan rangkaian mekenisme pengelolaan arsip berdasarkan informasi yang
menyangkut kebutuhan bisnis, kewajiban hukum dan peraturan serta tanggung jawab
yang menyangkut masyarakt luas. Pengaktualisasiannya dapat diimplementasikan
menjadi langkah-langkah strategis berupa penciptaan , penerimaan dan
penyimpanan arsip dari aktivitas administrasi stakeholder-nya.
Secara substantif
pengertiannya menyangkut segala bentuk analisis yang berkaitan dengan
peminilimalisiran resiko melalui tindakan riil sesuai peraturan manajaemn
kearsipan. Pendekatan yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan pemebentukan
sistem yang akan mengatur dan memelihara arsip sebagai indikator penilaian.
Bentuk penilian dapat diintegrasikan dengan ketentuan-ketentuan arsip, sehingga
output yang dikeluarkan berupa hasil objektif sebagai standarisari proses
pengidentifikasian. Hasil penjabarannya dapat berupa rangkaian daftar yang
memiliki relevansi dengan ketentuan arsip organisasi bersangkutan.
D.
Menilai
Sistem Yang Ada
Penilaian ini bertujuan untuk mensurvei sistem
pengelolaan arsip dan sistem informasi lainnya yang ada di sebuah organisasi,
juga dapat membantu dalam perbandingan antara ketentuan dan pelaksanaan serta
kemampuan sistem kearsipan. Penilaian ini akan menjadi dasar dalam pembuatan
sistem baru maupun evaluasi dari sistem yang sudah ada.
Tahapan penilaian ini akan
menghasilkan :
1. Suatu inventaris dari sistem
– sistem bisnis yang dimiliki oleh organisasi
2. Suatu laporan menjelaskan
sampai sejauh mana mereka memenuhi ketentuan arsip yang telah disetujui oleh
organisasi tersebut
Selain hasil, terdapat
aktivitas yang terkait dengan tahapan penilaian,
1. Mengidentifikasi sistem
2. Menganalisis terpenuhinya
pengelolaan arsip yang telah diprioritaskan
3. Menentukan sistem yang ada
memiliki kemampuan untuk memenuhi ketentuan tersebut
4. Menyiapkan laporan yang menjabarkan kelebihan dan kekurangan
dari praktik pengelolaan informasi dan arsip yang sedang berlangsung.
E. Mengidentifikasi strategi-strategi untuk memenuhi
ketentuan-ketentuan arsip.
Mengidentifikasi
strategi-strategi untuk memenuhi ketentuan-ketentuan arsip, yang dapat mencakup
pengapdosian kebijaksanaan-kebijaksanaan, standar-standar, prosedur-prosedur
dan praktik-praktik, perancangan sistem baru dan dan pengimplementasian sistem
melalui suatu cara yang dapat memenuhi ketentuan arsip.
Tujuan dari
tahap ini adalah untuk menetapkan kebijakan-kebijan prosedur-prosedur,
standar-standar, tool-tool dan taktik-taktik lainnya yang paling sesuai yang
harus diambil oleh organisasi untuk menjamin bahwa ia membuat dan menyimpan
arsip yang diperlukan bagi aktivitas bisnisnya.
F. Merancang pengelolaan arsip
Dari hasil identifikasi dan
analisa, maka dapat diperoleh informasi mengenai sistem yang sudah ada, dan
dapat diketahui kekurangan dan kelebihan dari sistem tersebut. Adapun tahapan
dari merancang sistem pengelolaan arsip yaitu :
1.
merancang
perubahan terhadap sistem yang sudah ada
2.
mengembangkan
dengan Mengadaptasi sistem berbasis teknologi.
3.
Membuat
keputusan dan Menetapkan metode yang terbaik
Untuk menunjang keberhasilan
sistem yang memenuhi ketentuan kearsipan, maka bekerjasama dengan professional
di bidang kearsipan.
Beberapa hasil dari tahapan ini mencakup:
1.
Rencana dari proyek
perencanaan, terdapat tugas-tugas tanggung jawab dan waktu
2.
Laporan tentang
perincian hasil dari peninjauan terhadap perancangan secara rutin
3.
Catatan hasil dari
setiap perubahan terhadap ketentuan yang sudah ditandatangani oleh pengguna dan
representasi dari tim proyek
G.
Mengimplementasikan
Sistem Pengelolaan Arsip
Pada tahap ini
merupakan tahap penerapan sistem pengelolaan arsip setelah melakukan tahap
penilaian sistem dan perancangan sistem pengelolaan arsip. Tahap ini bermaksud
untuk menganalisa secara berurutan dan menentukan langkah selanjutnya untuk
menerapkan sistem pengelolaan arsip yang sudah direncanakan pada tahap
sebelumnya. Dalam tahap ini terdapat kegiatan yang harus dilaksanakan untuk
menunjang keberhasilan dari penerapan sistem pengelolaan arsip, diantaranya:
·
Memilih teknik dan strategi
implementasi
·
Merencanakan proses
implementasi
·
Me-manage implementasi
sistem
·
Mengembangkan rencana
pemeliharaan sistem.
H.
Melakukan
Pengkajian Ulang Pascaimplementasi
Tujuannya adalah untuk mengukur
efektivitas dan mengevaluasi proses pengembangan dari sistem pengelolaan arsip
agar dapat dijadikan sebagai pemantauan selama sistem tersebut ada.
Hasil dari tahap H ini adalah:
-
Suatu metodologi untuk
menilai secara objektif sistem pengelolaan arsip
-
Dokumentasi berkaitan
dengan performans sistem dan proses pengembangan sistem yang dapat dipergunakan
untuk tujuan perbandingan di masa mendatang
-
Laporan ke manajemen
yang mendokumentasikan temuan-temuan dan rekomendasi-rekomendasi.
Kegiatan-kegiatan
yang perlu dilakukan berkaitan dengan tahap tersebut adalah:
1.
Rencana Evaluasi
2.
Menghimpun dan
Menganalisis Data Performans
3.
Dokementasi dan
Melaporkan Temuan-Temuan
4.
Melakukan Tindakan
Koreksi
5.
Melakukan Pengaturan
untuk Review yang Berkelanjutan.
Komentar
dalam pembelajaran di buku ini adalah sebagai berikut:
1. Bahasa
buku yang belum spesifikasi untuk buku bacaan bagi kalangan masyarakat pada
umumnya.
2. Penjelasan
yang agak membingungkan dan pemilihan kata dan bahasa yang sulit.
3. Secara
garis besar isi dari ISO/TR 15489
–1:2001(E): Information and Documentation
– Records Management, Part 2: Guidelines sudah tersampaiakn dengan penjelasan di berbagai
sisi, kelemahan dan kelebihan tahapan-tahapan tersebut.
4. Pengreview
menyimpulkan buku ini memuat penjelasan dari kedelapan tahapan tersebut dengan
bahasa yang tidak awam dan menggambarkan sisi manajemennya dengan dimulai dari
perencanaan hingga pengkajian ulang pascaimplementasi sistem tersebut. Fokus
ini pada sistem kearsipan elektronik untuk perancangan dan implementasi sesuai
standar internasional.
Dalam materi ini mempunyai manfaat khusus yaitu di setiap langkah dalam tahapan ini dapat dilakukan dengan saling terkait dan saling berhubungan, oleh karena itu jika ingin melakukan dengan tahapan A ke Tahapan D bisa karena dalam bagan menggambarkan demikian dan kenyataannya dalam sistem ini bisa dilakukan dan diimplementasikan.
diambil dari bahan tugas Arsip Elektronik, Kelompok 1, Kearsipan A 2010, ASIP4429/MODUL 1, Kegiatan Belajar 3.
UT.
follow my twitter @verylyuz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentari ya.....