Rabu, 25 Mei 2011

Gn.

Hari itu, Rabu 11 Mei 2011, kami bertiga, Verry, Irfan, dan Yudi sudah mengagendakan untuk pengamatan tugas wisata bahasa inggris ke Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba dan Desa Wisata Nglanggeran.
Jam 1 siang setelah makan siang kami berangkat dari sekolah vokasi UGM, namun teman kami bertambah 1, dia adalah Redys. Kami berempat berangkat bersama dengan menggunakan sepeda motor melewati rute Sekolah Vokasi - Jembatan Janti - Perempatan Wonosari - Bukit Bintang - Pertigaan Pos Polisi Patuk – Nglanggeran. Point rapat kita berada di pom bensin sabelah timur mal Amplas.
Berikut Sedikit deskripsi mengenai Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba dan Desa Wisata Nglanggeran dari website www.gunungapipurba.com
Sugeng Rawuh.....
- Gunung Nglanggeran terletak di desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk kabupaten Gunungkidul. Berada di kawasan Baturagung di bagian utara Kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl dengan suhu udara rata-rata 23˚ C – 27˚ C, jarak tempuh 20 km dari kota Wonosari dan 25 km dari kota Yogyakarta. Ada 2 jalur jalan untuk menuju ke lokasi, jika dari arah Wonosari kita melewati Bunderan Sambipitu, ambil kanan arah ke dusun Bobung/kerajinan Topeng, kemudian menuju Desa Nglanggeran. Jika dari arah Jogjakarta : Bukit Bintang Patuk, Radio GCD FM belok kiri kira-kira 7 KM ( arah desa Ngoro-oro lokasi stasiun-stasiun Transmisi ), menuju desa Nglanggeran (Pendopo Joglo Kalisong/Gunung Nglanggeran).
- Kawasan ini merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tua dan bentang alamnya memiliki keindahan dan secara geologi sangat unik dan bernilai ilmiah tinggi. Dari hasil penelitian dan referensi yang ada, dinyatakan Gunung Nglanggeran adalah Gunung Berapi Purba. Kita sudah sering mendengar dan melihat gambar tentang manusia Purba, nah seperti apakah Gunung Berapi Purba? Lihat keindahan dan Panorama Alamnya di lokasi wisata ini. Bongkahan batu yang menjulang tinggi seperti gedung bertingkat dan mall yang dulunya merupakan gunung berapi aktif ( 60 juta thn yang lalu ) sekarang dapat kita duduki sambil menghirup udara segar sambil berfoto-foto.
- Ada bangunan Joglo ( Pendopo Joglo Kalisong ) di pintu masuk dan bila kita melangkah kejalan setapak untuk mendaki gunung, maka ada 3 bangunan gardu pandang sederhana dari ketinggian yang rendah, sedang sampai puncak gunung. Permadani hijau yang terhampar kala memandang ke bawah, melihat ladang, kebun, dan bangunan tower dan berbagai stasiun televisi yang jumlahnya cukup banyak, manambah keindahan alam. Lokasi ini sangat cocok untuk panjat tebing, tracking, jelajah wisata out bond, makrab, dan bekemah.
- Banyak wisatawan lokal, dan ada juga sesekali wisatawan asing mengunjungi Gunung Nglanggeran untuk menikmati keindahan pemandangan, mencoba menaklukkan batu-batu besar untuk didaki, dan banyak juga yang hanya sekedar melepas kepenatan dari aktifitas kerja keseharian dan kebisingan kota.
Cerita kami selanjutnya ketika sesampainya di desa Nglanggeran jam 2.15 siang adalah langsung memparkirkan kendaraan kami ke tempat parkir yang tepat berada di sebelah Sekretariat Dewa Pesona Purba yang juga sekaligus sebagai tempat pembelian tiket masuk kawasan dan pengambilan karcis parkir kendaraan. Sekretariat ini juga berfungsi sebagai tempat karang taruna pemuda-pemudi pengelola kawasan ini. Di tempat ini juga terdapat 3 toilet.
Beristirahat sejenak di depan tebing tulisan Selamat Datang di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gn. Kidul, Yogyakarta. Hari itu memang sedikit mendung namun kami tetap sepakat untuk melakukan pendakian ke salah satu Gn. Bagong yang merupakan bagian gunung purba di kawasan ini.
Pendakian melewati Song Gudel yaitu batu besar yang konon mempunyai misteri sendiri, pendakian kami mulai jam 2.30 siang. Lalu setengah perjalanan menuju puncak kami terhambat oleh cuaca yang sedikit hujan, lalu kami memutuskan untuk berteduh di bawah pohon rindang dan melepas lelah. Kami berinisiatif untuk menggunakan ponco (alat untuk terhindar dari hujan yang mudah digunakan dan praktis). Setelah berjalan sebentar dari tempat kami istirahat, ternyata cuaca sudah sedikit cerah dan kami melepaskan ponco tersebut. Pendakian kami lanjutkan hingga puncak Gn. Bagong. Disana kami berfoto bersama dan memotret sekeliling puncak dengan gambaran bentangan sawah, tebing dan rumah penduduk juga pepohonan yang masih lebat.
Di puncak Gn. Bagong kami beristirahat selama 35 menit, namun kami sesampai di sana sekitar jam 3.20. Jam 3.45 kami turun melewati jalur berbeda, jalur ini diberitahu oleh seorang pemandu yang baru saja mendaki mencapai puncak Gn. Bagong. Kami melewati jalur yang mempertemukan jalur ke kawah gunung purba. Di jalur ini kami beristirahat di pos 3 dan 2. Lalu kami menuruni bukit dengan berjalan yang santai dan sedikit memotret sekitar. Di perjalanan kami berhenti di sebuah gubuk milik penduduk desa yang berisi pembuatan arang, kami berfoto bersama disana. Tidak lama kami berjalan kembali dan melewati rumah penduduk dengan segala aktifitasnya, salah satunya industri kayu. Akhirnya kami sampai di pendopo kalisong yang berada tidak jauh dari sekretariat dewa pesona purba. Di sana kami beristirahat sejenak. Pada waktu itu jam menunjukkan 4.20 jadi kami turun sekitar 35 menit.
Kami juga mengunjungi lokasi panjat tebing, lokasi ini tidak jauh dari pendopo kalisong. Lokasi ini berada di belakang pendopo kalisong dengan jarak tempuh jalan kaki 3 menit. Disana kami berfoto dan melihat tebing yang sering digunakan oleh pemanjat untuk latihan.
Akhirnya setelah melakukan perjalanan di kawasan Kawasan Ekowisata gunung Api Purba, kami pun memutuskan untuk pulang tetapi sebelum pulang ke Jogjakarta, kami berniat untuk memotret sebagian aktifitas penduduk desa dan beberapa rumah penduduk. Kami pun pulang ke Jogjakarta jam 4.40.
Perjalanan pulang. Di tengah perjalanan pulang kami berhenti di minimarket Jl. Wonosari untuk membeli sedikit makanan dan minuman. Lalu kami berhenti di Bukit Bintang untuk melihat kembali suasana Jogja. Dan kami tiba di Sekolah Vokasi, UGM jam 6 malam. Setelah itu kami pulang ke rumah masing-masing.



Untuk Informasi :
Informasi Peta :
Gunung Nglanggeran yang merupakan Gunung Api Purba kini makin rame dikunjungi oleh para wisatawan baik domestic maupun manca negara. Banyak dari pengunjung yang datang biasa berkelompok bersama anggota organisasi maupun keluarganya, namun banyak juga yang datang hanya bersama pasangan pacarnya. Yah maklum saja remaja dan kaum pemuda akan merasa santai dan menyenangkan jika melakukan petualangan maupun berjalan-jalan dengan pendamping hidupnya ( sang pacar maksudnya ). Namun ada juga yang merasa kepingin datang kelokasi wisata baru ini tapi tidak tau jalan menuju lokasi tersebut. Nah gambar disamping adalah peta untuk menuju lokasi. Untuk mempemudah memahaminya akan saya bagi menjadi 2 jalur :

Gambar Denah Lokasi Ke Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba
1. Dari Jogjakarta (jarak 25 KM dari Jogja)
Bagi wisatawan yang dari Jogjakarta dapat sampai dilokasi ini dengan hanya menggunakan waktu tempuh 40-50 menit saja jika menggunakan motor dengan kecepatan sedang, yah 60-70km/jam lah…. Jika ngebut 30 menitpun sampai ( sudah dibuktikan saya dari Mandala Krida sampai Nglanggeran 35 menit ). Untuk lebih jelasnya rutenya seperti ini. Kita berjalan melewati jalan Jogja-Wonosari kea rah wonosari akan melewati Bukit Bintang/Bukit Patuk yang biasanya digunakan oleh para remaja menatap Sunset. Nah lokasi Gunung Api Purba desa Nglanggeran tidak jauh dari lokasi itu hanya kira2 perjalanan 15 menit atau 7 Km untuk sampai lokasi Gunung ini. Arahnya dari bukit bintang masih naik sampai menemui Polsek Patuk atau bisa juga GCD FM habis tanjakan belok kiri arah ke Stasiun Relay INDOSIAR Desa Ngoro-oro. Ikuti saja jalan mulus itu sampai Puskesmas Patuk II atau biasa disebut Puskesmas Tawang nanti belok kanan dah sampai Desa Nglanggeran dimana Gunung Api Purba berada. Gunung ini pun sudah kelihatan jika kita sudah sampai di Stasiun Relay INDOSIAR dan juga banyak Stasiun Relay lain di Desa Ngoro-oro.
2. Dari Wonosari
Untuk dari arah wonosari cukup mudah untuk sampai ke Lokasi Gunung Api Purba, tinggal belok kanan dari Bunderan Sambi Pitu tapi jangan yang ke Timur ( Arah Nglegi ) ambil saja yang ke Arah Desa Bobung ( desa kerajinan topeng ) kira-kira jarak lokasi Gunung 5 Km dari Sambi Pitu dan 3 Km dari Dusun Bobung. Jalan akses menuju kesana juga sudah mulus hanya saja sebelum masuk ke Desa Nglanggeran kita harus melewati tanjakan yang lumayan tinggi tapi ga’ masalah jalannya dah bagus kok.
Nah cukup mudah kan untuk kita bisa menikmati keindahan Gunung Api Purba Desa Nglanggeran! Jalan yang sudah mulus dan dekat dari Jogjakarta maupun Wonosari menjadi salah satu pilihan tempat wisata yang mudah untuk diakses.
Informasi Website :
www.gunungapipurba.com
http://kalisongku.wordpress.com
https://www.facebook.com/Gunung.Api.Purba.Nglanggeran

Fasilitas :
Fasilitas yang terdapat dalam kawasan Ekowisata Gunung Nglanggeran sudah sangat lengkap, sehingga pengunjung yang datang akan merasa nyaman saat berwisata di sini.

1. Posko Kesehatan
2. Pusat Informasi
3. Balai Petemuan
4. Pusat Kuliner
5. Home Stay
6. Fasilitas MCK
7. Fasilitas Ibadah
8. Jalur pendakian
9. Camping Ground

Pengelola :
Pengelolaan kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran, sepenuhnya dikelola secara mandiri oleh Karang Taruna "BUKIT PUTRA MANDIRI".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentari ya.....