Selasa, 29 Desember 2020

Terperangkap Dalam Formasi Sendiri yang Diskursif, Sebuah Ilmu Arkeologi dalam Ilmu Informasi dan Perpustakaan

Artikel ini menjelaskan mengenai pengetahuan arkelogi yang dikenalkan oleh Michael Foucault’s sebagai cara untuk mengatasi masalah yang terjadi yang dikemukakan oleh Wayne Weigand “jaringan visi melalui sejarah dan bayangan yang berbintik-bintik” dalam disiplin ilmu informasi dan perpustakaan. Isi artikel ini adalah sebagai berikut ini:

(1) Bagaimana pembentukan diskursif LIS itu sendiri merupakan masalah yang harus dianalisis di samping analisis lainnya,

(2) Bagaimana sifat ilmiah dalam formasi diskursif ini yang berpotensi pada penelitian di LIS,

(3) Bagaimana pemahaman Wiegand dalam hal Foucault dapat membantu untuk menghasilkan diri refleksif dan kritis sikap baru di kalangan sarjana LIS untuk formasi diskursif mereka sendiri dan formasi diskursif lainnya.

Dimana Foucoult datang berasal?

Bermula dari analisis pemikiran foucoult pada diskursif diskursif yang dianalogikan pada sistem klasifikasi yang ada di perpustakaan. Klasifikasi ilmu pengetahuan arkeologi ditempatkan di tempat umum sehingga menunjukkan pekerjaan umum dengan teori dan aplikasi yang ada pada ilmu umum. Foucoult berpendapat pada diksursif hasil pemikirannya dengan meminjam pengetahuan umum arkeologi maka diskurif yang ada berkaitan dengan aspek lainnya seperti bahasa, tulisan, budaya dan gambaran cara lain dalam menciptakan fomrasi diskursif yang lebih fleksibel dan sesuai dengan keadaan saat itu. Analisis formasi diksursf ini dilakukan dengan cara terus menerus dan tanpa batas kesalahan yang ada, artinya dengan perbaikan dan saling kritik diantara sesama tokoh maka akan menghasilkan formasi diskursif yang lebih baik. Ide, konsep, teoritis dan pemikiran Foucoult terorganisisr dengan baik dengan bukti yang kuat pada setiap berkas-berkas pendukung pada pemikirannya. Menurut Foucoult pada arkeologi ilmu pengetahuan adalah mencoba untuk menyebarkan dispersi yang tidak berhubungan dengan sumbu mutlak referensi, kegiatan ini dengan cara tidak meninggalkan maksud dari tujuan ilmu pengetahuan dari ranah pusatnya yaitu ilmu pengetahuan murni tersebut pada ilmu arkeologi. Foucoult juga menyinggung mengenai struktur kekuasan pada subjek identitas yang berkaitan dengan formasi diskursif pemikirannya.

Konsep pernyataan Foucoult

Bagaimana cara kerja pemikiran konsep arkeologi Foucoult? Foucoult menggunakan pendekatan domain sejarah dengan divisi-divisi yang ada seperti komunikasi dari beberapa orang dalam grup yang menjelaskan pernyataan mengenai konsepsi dari mana berasal dan mengelamai kerterkaitan satu sama lainnya. Filosofi pada pernyataan ini berdasarkan dari pendekatan sejarah. Pendekatan yang dilakukan dengan cara melihat hasi perkembangan kelilmuan yang dikembangkan oleh orang lain, seperti open source. Ilmu yang dapat dikembangkan oleh setiap orang dengan kompeten yang ada sehingga bermaksud mengembangkan keilmuan dengan cara mereka sendiri. Konsep pernyataan Focoult ini jika dianalogikan pada perkembangan diskurisf ilmu LIS maka dapat diandaikan seperti diskursif-diskursif profesi yang saling berkaitan dengan lainnya. Ketika pada bidang perpustakaan maka sistem penempatan buku dengan kode klasifikasi memainkan peranan penting, seperti pada saat ini dengan kode penomoran buku umum pada kode 000 maka perlu pengkajian selanjutnya mengapa demikian? Oleh karena itu perlu strategi pensilangan buku dengan maksud tunjuk langsung seperti konsep pemikiran Focoult dengan pendekatan domain sejarah. Sejarah yang umum masih abstrak dengan kebenaran yang belum pasti maka perlu dilakukan pembuktian fakta terbalik atau fakta yang didatakan dari berkas-berkas pendukung primer dan sekunder sehingga ketika perlu dilakukan pengembangan keilmuan maka data fakta yang ada sudah ada dan bisa digunakan secara langsung dengan maksud pernyataan ini dengan bebas digunakan dan disadur oleh semua orang sehingga kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

Sejarah sebagai formasi diskursif

Kata Foucoult pada konsep ini adalah mengenai formasi diskursif yang dihubungkan dengan sejarah. Formasi diskursif yang melihat pada berbagai aspek. Aspek yang berkaitan dengan formasi tersebut. Untuk kategori sejarah adalah pada bahan-bahan pustaka dan berkas yang ada. Seperti halnya arsip dari ilmu pengetahuan yang sejatinya adalah hal utama dalam pengembangan formasi diskursif sehingga mereka pustakawan yang memahami arti sejarah dari formasi pustakawan maka dapat berkembang seperti sejarah yang mengalir. Minat utama Foucoult pada ilmu pengetahuan arkeologi adalah pada pertanyaan mengenai sejarah yang memberitahukan pada masa kini dari masa-masa lampau. Dokumen tertulis sebagai alat utama dalam menguak sejarah pada ilmu pengetahuan arkeologi menjadi bahan dasar utama ketika dokumen ini otentik. Otentikasi yang kala itu sebagai pembenaran dan pembuktian dari suatu sejarah. Dokumen yang ada dapat kiatakan sebagai dasar dari pengambilan pemikiran selanjutnya sehingga dokumen yang telah lalu menjadi sejarah namun pada dokumen berikutnya adalah pengembangan dari keadaan sekitar yang diintegrasikan dengan dokumen yang lalu untuk menciptakan formasi dikursif yang lebih baik lagi. Ketika dokumen ini diatur oleh pusatakawan pada rak-rak perpustakaan mereka maka dokumen ini tidak hanya berdiri sendiri pada rak penempatannya namun saling berkaitan dengan dokumen lainnya, dalam istilah kearsipan maka ada tunjuk silang yang berkaitan dengan dokumen pendukungnya untuk mendukung suatu informasi. Pustakawan yang terjebak dalam formasi dikursif adalah pustakawan yang hanya memahami penempatan hanya pada satu saja sehingga keterkaitan antara teori, gagasan, implementasi dan evaluasi sebuah penelitian sulit ditemukan. Pemikiran Foucoult pada pembahasan ini adalah mengajarkan kita untuk tetap membuka ilmu pada lainnya dengan analogikan pada ilmu pengetahuan arkeologi dengan sarana sejarah sebagai pengantarnya sehingga mereka memperdayakan dokumen lalu sebagai bagian untuk memperdayakan pengetahuan di masa depan.

Berbicara mengenai sejarah dan LIS maka ada juga arkeologi sebagai dasar utama. Ketika bahan sejarah yaitu dokumen-dokumen itu yang pada pemikiran Foucoult mengenai struktur pada dokumen tersebut. Foucoult meyakini bahwa struktur dokumen sejarah adalah penting daripada pemikiran sejarah saat ini yang hanya mengambil satu kaitan saja tanpa melihat struktur yang ada yaitu pada pemahaman nilai-nilai yang universal pada dokumen tersebut. Berkaitan dengan formasi diskursif maka pemikiran Focoult ini benar jika diterapkan pada pemikiran formasi diskursif LIS maka perlu dikaji ulang yang berkaitan dengan struktur dari konsep ilmu LIS sehingga lebih bermanfaat dan bisa disinergikan dengan dokumen pendukung ilmu LIS tersebut.

Kesimpulan: Wayne Wiegand dan Arkeologi LIS

Pemikiran Foucoult pada dimensi sejarah yang menyasar pada perombakan atau ajakan untuk memecah formasi diskursfi yang sudah pada LIS. Pemahaman ini pada contoh di sejarah perpustakaan Amerika yang tidak hanya pada masa kini namun pad amasa lampua dengan mempeljari struktur pemikiran Focoult terkait dengan kesejarahan dengan bantuan dokumen-dokumen dan laporan yang ada. Belajar dari pemikiran yang berbeda pada sejarah, ketika dokumen pendukung yang berbeda pendapat namun pada kenyataanya yang otentik yang menang sehingga jika memfilosofikan sebuah sejarah pada dokumen masa lalu tanpa melihat visi misi ke depan maka akan sama saja. Filosofi dari bintik bintik pada cermin cembung dengan air yang ada maka seperti filosofi bahwa sejarah yang baik dan benar serta bermanfaat pada pengembangan keilmuan adalah dengan dokumen-dokumen dan laporan masa lalu dengan mempelajari struktur masa pendukung dokumen tersebut. Perpustakaan sebagai tempat pengembangan keilmuan LIS maka tidak hanya pada satu mata saja dalam mempelajari suatu ilmu namun dengan konsep sejarah maka LIS belajar dari dokumen pendukung ilmu LIS tersebut, misalkan pada ilmu sosial, ilmu sejarah, ilmu arsitektur, ilmu kedokteran dan ilmu lainnya yang berkaitan dengan LIS, baik itu penempatan koleksi pada rak dan pengembangan keilmuan terkini dengan bantuan teknologi informasi.

Tugas Kuliah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentari ya.....