A.
Pertanyaan:
1. Berikan 5 contoh aspek yang
membutuhkan pengorganisasian informasi.
2. Jelaskan tentang
pengorganisasian informasi dengan bahasa sendiri.
Jawaban:
1. Aspek-aspek
yang membutuhkan Pengorganisasian Informasi:
A.
Aspek Komoditas di Pasar Besar.
Pasar
merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial
dan infrastruktur di mana usaha menjual barang
dan jasa antara pembeli dan penjual dengan sistem pembayaran uang sebagai media
pembayarannya. Berbagai macam barang-barang di jual di pasar, mulai dari bahan kebutuhan
pokok seperti sayuran, daging,
peralatan-peralatan dapur, baju dan lain sebagainya seperti bahan kebutuhan pokok rumah tangga dan bahan pendukungnya.
Barang-barang yang di jual di pasar tersebut tentunya
perlu diorganisasi sesuai dengan
kebutuhan pedagang dan penjual, contohnya seperti
tempat para penjual sayuran, daging, dan ikan tentunya berbeda tempat dengan
para penjual barang-barang rumah tangga, seperti
baju, kain dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan agar mempermudah para
pembeli untuk mencari dan membeli apa yang mereka perlukan di pasar tersebut.
B.
Pelayanan Informasi Penumpang di Bandara
Penerapan sebuah
organisasi informasi juga diterapkan di bandara. Penerapan tersebut dapat kita
lihat pada loket-loket penerbangan, di mana di tempat tersebut juga terdapat
jadwal mengenai jam penerbangan dan tujuan penerbangan yang telah diorganisasi
sesuai dengan peraturan di bandara. Hal tersebut agar tidak terjadi kekacauan
dan tumpang tindih penerbangan antara penerbangan A dengan penerbangan B juga
dapat tertata dengan rapi sehingga memudahkan para penumpang yang akan
melakukan penerbangan tersebut.
Selain hal
tersebut, di bandara juga dipisahkan antara pintu masuk dan pintu keluar supaya
penumpang tidak saling masuk dan keluar dengan semestinya. Perbedaan pintu masuk
dan keluar di tandai dengan papan besar dan berwarna di setiap akses pintu juga
dengan penempatan pegawai bandara untuk mempermudah dalam memberikan informasi
kepada penumpang yang ingin berpergian dan tiba dari tempat tujuan. Lalu,
tempat check in untuk para penumpang yang akan melakukan penerbangan.
Loket chek in ini digunakan untuk pemeriksaan penumpang sebelum keberangkatan. Manfaat
dari adanya pengorganisasian tersebut di lihat dari segi sistem layanan
penerbangan menjadi baik dan tertata dengan rapi sesuai dengan prosedur dalam
bandara.
C.
Arsip Statis di Lembaga Kearsipan
Lembaga kearsipan adalah adalah lembaga yang memiliki fungsi, tugas, dan
tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan.
Lembaga kearsipan tingkat nasional atau pusat adalah Arsip Nasional Republik
Indonesia. Lembaga kearsipan tingkat daerah provinsi berada di Badan
Perpustakaan dan Arsip Provinsi. Lembaga kearsipan tingkat daerah
kota/kabupaten berada di Kantor Arsip dan Perpustakaan atau Kantor Arsip Daerah.
Lembaga kearsipan tingkat perguruan tinggi. Lembaga kearsipan di berbagai
tingkat keberadaannya melakukan fungsi, tugas dan tanggung jawab di bidang
pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan sesuai dengan wilayah
kerjanya. Lembaga kearsipan tingkat nasional yang mencakup keseluruhan
pembinaan kearsipan di Indonesia.
Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena
memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan
dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan.
Arsip statis menjadi informasi yang penting di ranah informasi terutama
kearsipan karena mempunyai nilai guna baik itu primer dan sekunder. Nilai guna
primer seperti nilai guna administrasi yaitu nilai guna arsip yang kegunaannya
di lihat dari tanggung jawab pelaksanaan tugas kedinasan lembaga/instansi
pencipta. Nilai guna hukum yaitu berkaitan dengan tanggung jawab kewenangan
yang berisikan bukti-bukti kewajiban dan hak secara hukum baik bagi instansi
penciptanya, warga negara dan pemerintah. Nilai guna keuangan adalah nilai guna
yang mencakup tentang arsip yang memiliki informasi dalam menggambarkan tentang
bagaimana uang diperoleh, dibagikan, diawasi dan dibelanjakan dan bagaimana
pengeluaran direncanakan/rencana anggaran belanja serta pertanggungjawaban
keuangan. Nilai guna ilmiah atau teknologi adalah nilai guna yang terdapat pada
arsip-arsip yang mengandung data ilmiah dan teknologi sebagai hasil/akibat
penelitian murni atau terapan. Nilai guna sekunder adalah nilai guna pendukung
dari nilai guna primer seperti nilai guna kebuktian yaitu nilai guna berisikan
bukti keberadaan suatu organisasi/lembaga dan bukti prestasi intelektual di
instansi yang bersangkutan. Nilai guna informasi adalah nilai guna yang Isi
informasi yang terkandung dalam arsip itu bagi kegunaan berbagai kepentingan
penelitian dan kesejarahan. Nilai guna intrinsik adalah nilai guna yang melekat
(inherent) pada karakteristik arsip
karena beberapa faktor keunikan yang dikandungnya.
Arsip statis membutuhkan aspek pengorganisasian informasi dapat di lihat
dari kebutuhan pentingnya arsip statis dalam penyelenggaraan roda administrasi
organisasi. Aspek pengorganisasian dalam konteks arsip statis di lembaga
kearsipan adalah mengorganisasikan arsip statis yang diterima oleh lembaga
kearsipan dari lembaga penciptanya. Lembaga pencipta arsip statis adalah
lembaga yang terdapat di bawah naungan lembaga kearsipan baik itu provinsi, daerah
dan perguruan tinggi maupun nasional seperti kementerian. Pengorganisasian
informasi arsip statis terjadi juga ketika dari lembaga kearsipan menuju ke
pengguna. Arsip statis yang sudah di kelola dan sudah bisa di akses oleh publik
secara prosedur sudah bisa dipublikasikan tergantung kepada lembaga penciptanya
sesuai dengan kesepakatan yang di atur saat penyerahan arsip statis dahulu.
Informasi arsip statis di tingkat nasional dalam program Jaringan Informasi
Kearsipan Nasional atau disingkat JIKN. JIKN juga memuat informasi kearsipan
untuk arsip dinamis. Jadi aspek pengorganisasian informasi arsip statis dalam
lembaga kearsipan sangat dibutuhkan karena sebagai lembaga pengelola arsip
statis dan arsip dinamis, lembaga kearsipan menjadi luaran kinerja berupa
layanan untuk pengguna seperti layanan arsip statis yang menjadi aspek
pembahasan dalam pengorganisasian informasi ini.
D.
Layanan Perbankan 24 Jam di Bank Nasional (contoh: Bank
Mandiri)
Layanan perbankan di bank nasional dengan contoh kasus bank mandiri
meliputi seperti berbagai hal layanan. Layanan tersebut diantaranya layanan
yang bersifat 24 jam yang artinya dapat dimanfaatkan oleh pengguna di setiap
kapan saja. Layanan tersebut adalah seperti berikut, Mandiri ATM, Mandiri SMS, Mandiri
Internet, Mandiri Call, Mandiri Mobile dan Mandiri Internet Bisnis.
Sebuah layanan perbankan yang lengkap dan terintegrasi dihadirkan untuk
kenyamanan pengguna. Bersama layanan perbankan 24 jam bank mandiri, Pengguna
dengan mudah mengatur aktivitas keuangan pengguna kapan dan dimanapun pengguna
berada. Keuntungan menggunakan layanan perbankan 24 jam bank mandiri, seperti
berikut:
a.
Lebih cepat, melalui layanan
perbankan 24 jam ini, pengguna dapat
melakukan berbagai transaksi maupun memperoleh informasi perbankan yang pengguna inginkan dengan seketika.
b.
Akses mudah,
pengguna dapat memanfaatkan
layanan perbankan bank mandiri 24 jam sehari, 7 hari seminggu sepanjang
tahun.
c.
Begitu nyaman, pengguna dapat mengatur keuangan kapan dan dimanapun pengguna berada dengan mudah.
d.
Aman, layanan perbankan 24 jam bank mandiri
merupakan layanan otomatis yang mudah digunakan. Cukup ikuti petunjuk singkat
layanan, maka pengguna dapat segera mengakses layanan perbankan 24 jam bank mandiri.
Layanan perbankan 24 jam ini membutuhkan aspek pengorganisasian
organisasi karena informasi yang dikelola berupa yang telah disebutkan di atas mencakup
kebutuhan pengguna yang sudah dibedakan tujuan dan manfaat dari layanan-layanan
24 jam yang diberikan. Layanan-layanan tersebut diperuntukkan agar pengguna
dapat mengakses dengan mudah dan cepat.
E.
Sistem Birokrasi di Pemerintahan
Pemerintahan adalah organisasi informasi yang besar yang di dalam
organisasi ini mempunyai banyak aspek penunjang untuk melakukan pengelolaan
informasi. Pemerintahan yang baik atau dalam istilah Good Government menjadi aspek yang diidamkan oleh banyak
pemerintahan di dunia dan terutama di Indonesia, karena mencerminkan bagaiamana
sistem birokrasi yang diterapkan berjalan sesaui dengan peraturan yang ada. Sistem
birokrasi di pemerintahan menjadi pokok utama dalam memberikan layanan kepada
masyarakat. Sistem birokrasi yang bersih dapat ditandai dengan contoh mudahnya
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pembuatan KTP, pembuatan
SIM, pembuatan SKCK dan pembuatan jasa lainnya berkaitan dengan kewarganegaraan
sesorang dalam memenuhi hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia.
Sistem birokrasi membutuhkan aspek pengorganisasian informasi karena
selain tujuan dari layanan ini berupa pelayanan informasi kepada masyarakat
juga dapat membantu mempermudah pelayanan birokrasi dari berbagai tahapan.
Contoh sistem birokrasi pelayanan KTP yang bermula dari tingkat RT, RW,
Kelurahan/Desa kemudian tingkat Kecamatan. Prosedur yang tetap dan tepat di dalam
pelayanan KTP membuat masyarakat dengan mudah mengetahui informasi pelayanan
ini. Adapun informasi pelayanan ini dapat dibuat seperti artikel atau tata cara
prosedur pembuatan KTP dalam pamflet yang di tempel di setiap RT/RW dan Desa
juga Kelurahan serta Kecamatan atau di setiap tempat-tempat strategis.
Informasi ini juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana cara
membuat KTP sesuai dengan prosedur dan biaya pembuatan KTP ini juga harus
diberitahukan bahwa pelayanan KTP dengan harga gratis atau Rp. 0.
Sistem birokrasi yang memperdayakan aspek pengorganisasian informasi
kepada masyarakat dapat mempertanggungjawabkan program-program kepada
masyarakat dan lebih transparan juga lebih mendekatakan pemerintah kepada
masyarakat. Informasi yang dikelola dengan baik maka dengan mudah masyarakat
dapat mengetahui di banyak media jurnalistik. Informasi yang membutuhkan media
sebagai cara publikasinya, maka dengan cara publikasi yang benar kepada
masyarakat membuat masyarakat semakin mudah dan mengetahui apa yang dikerjakan
pemerintah dan mempertanggungjawabkan programnya tersebut. Jadi sistem
birokrasi yang diorganisasikan informasinya dapat mewujudkan pemerintahan yang
baik atau Good Goverment.
2.
Definisi
Pengorganisasian Informasi
Menurut Pendapat Kami:
Pada dasarnya informasi merupakan
data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan
dapat berupa fakta atau suatu nilai yang bermanfaat. Informasi di sini mencakup
pengetahuan apapun yang terekam baik dalam bentuk buku, artikel, majalah, film,
video, maupun pengetahuan yang disampaikan secara lisan dalam suatu pidato,
percakapan, dan ceramah. Informasi-informasi tersebutlah yang dibutuhkan oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai pembantu mereka misalkan dalam
pekerjaan maupun urusan lainnya.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan akan
informasi tersebut, maka informasi haruslah diolah dan diorganisasi atau yang
disebut organisasi informasi. Organisasi informasi yaitu suatu proses mengolah
dan mengorganisir suatu informasi sehingga dapat mudah jika akan ditemukan
kembali. Proses penemuan kembali informasi tersebut diistilahkan dengan sistem
temu kembali informasi (Information Retrieval).
Pengorganisasian
dalam pengertian berikutnya adalah suatu proses penanganan organisasi dengan teknik-teknik
manajemen yang berlaku dengan tujuan agar organisasi tersebut berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan bersama atau sesuai dengan visi dan misi
organisasi tersebut. Pengorganisasian sendiri memiliki arti agar organisasi
tersebut dikelola atau dimanajemenkan oleh pelaku organisasi sehingga wujud
luaran organisasi dapat tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan pelaku
organisasi tersebut. Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah di
kelola dengan proses tertentu sehingga
menghasilkan manfaat bagi penerima dan pemilik informasi tersebut. Informasi
sangat penting terkait dengan manfaat untuk dapat mencapai tujuan yang
diinginkan oleh organisasi informasi. Pengertian organisasi informasi adalah
organisasi yang luaran organisasi tersebut adalah mengolah informasi-informasi
menjadi daya guna yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk dapat mewujudkan
tujuan utama organisasi tersebut. Pengertian pengorganisasian informasi adalah
teknik atau cara mengorganisasi dengan manajemen yang sudah disiapkan di dalam
organisasi informasi agar tujuan organisasi informasi dapat tercapai sesuai
dengan rencana yang telah disiapkan oleh pelaku organisasi tersebut.
Contoh informasi dalam organisasi
perpustakaan adalah yang dimaksud informasi tersebut terkadang dikumpulkan
menjadi satu dokumen seperti dalam bentuk buku. Perpustakaan adalah tempat
untuk membangun koleksi dokumen karena informasi yang terdapat dalam buku-buku
tersebut banyak diperlukan oleh para pemakai perpustakaan (pemustaka). Dengan
penemuan kembali informasi memberikan kepuasan kepada para pemakai. Karena fungsi
utama dari perpustakaan adalah menyediakan dan menyampaikan informasi yang
terdapat dalam koleksinya kepada para pemakai (pemustaka) yang memintanya.
Apabila informasi yang relevan dengan suatu permintaan dapat diketahui
eksistensinya di perpustakaan, maka hal ini berarti terdapat kecocokan (match)
antara informasi yang diminta dan informasi yang ditemukan.
Informasinya sangat bermanfaat, sebaiknya para calon mahasiswa mengetahui informasi ini. Sehingga, sudut pandang terhadap prodi ini semakin luas.
BalasHapus